SuaraJogja.id - Tercatat 19 kalurahan menjadi zona merah Covid-19 di Kabupaten Sleman. Hal ini terlihat dalam peta epidemiologi penyebaran kasus Covid-19, terhitung 5 Desember 2021.
Jumlah zona merah meningkat pesat ketimbang pada akhir November 2021 yang hanya sebanyak lima kalurahan.
Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala mengatakan, Pemkab masih belum bisa menemukan penyebab pasti munculnya belasan titik zona merah Covid-19 tersebut. Sementara diduga, hasil tracing kasus Covid-19 pembelajaran tatap muka (PTM) jadi salah satu indikasi.
"Sleman [wilayah] tengah karena sebaran tracing yang PTM. Sleman utara belum dapat info [faktor penyebab]," kata dia, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Winger PSS Irkham Mila Tunggu Analisis Medis untuk Bisa Comeback
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindar kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Meskipun sudah vaksin," ungkapnya.
"Kalau tidak perlu sekali, lebih baik jangan ke mana-mana. Kita jaga agar jangan sampai ada gelombang ketiga Covid-19," tandas Novita.
Sebelumnya diberitakan, belasan kalurahan dinyatakan sebagai zona merah Covid-19, terhitung 5 Desember 2021.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indekos Sleman, Total 13 Orang Positif
Wilayah masuk zona merah antara lain Bokoharjo, Gayamharjo, Madurejo, Sumberharjo, Argomulyo, Glagaharjo, Candibinangun, Hargobinangun, dan Harjobinangun. Selanjutnya Banyurejo, Margorejo, Mororejo, Pondokrejo, Sendangadi, Tirtoadi, Sardonoharjo, Wedomartani, Caturtunggal, Ambarketawang.
Sementara itu kalurahan masuk zona oranye ada enam. Mulai dari Banyuraden, Purwomartani, Tamanmartani, Tirtomartani, Wukirharjo, dan Wukirsari. Sedangkan kalurahan-kalurahan lain sisanya, masuk zona kuning dan hijau.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Link Nonton Zona Merah: Saat Aghniny Haque Bertarung Lawan Mayat Hidup!
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
3 Series Indonesia Tayang November 2024, Seru dan Menegangkan!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Kasus Jual Beli Bayi Terbongkar di Kulon Progo, Pelaku sudah Beraksi Belasan Kali
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo
-
Besok Nyoblos, Sultan HB X dan Keluarga Pilih di TPS Keraton Jogja
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD