Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 10 Desember 2021 | 13:50 WIB
Ilustrasi Baden-Powell, bapak pramuka sedunia, Bapak Gerakan Kepandugan Internasional, Twibbon Hari Baden-Powell (twibbonize.com/Afiq Maulana)

Kata 'Pramuka' merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti Jiwa muda yang suka berkarya.

Sebelum kata Pramuka ini ditetapkan, kata Pramuka diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata ' Poromuko' yang artinya pasukan terdepan dalam perang.

Organisasi Pramuka di Indonesia berawal dari munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912 di Bandung.

Kemudian pada tahun 1916 NPO berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging ( NIVP). Ditahun yang sama ini, Mangkunegara VII membentuk organisasi Kepanduan pertama Indonesia bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Baca Juga: Farhat Abbas Pamer Seragam Partai Pandai, Warganet: Kirain Baju Pramuka Om

Lahirnya JPO ini kemudian memicu gerakan nasional lain untuk membentuk organisasi serupa di antaranya, pada tahun 1918 bernama Hizbul Wahton (HM), pada tahun 1923 Jong Java padvinderij (JJP), Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya Indonesische Pandvinderij Organisatie (INPO) ditahun 1926 sebagai peleburan dua organisasi Kepanduan, NPO dan JIPO.

Kemudian karena banyaknya organisasi Pramuka milik Indonesia, Belanda lalu melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan nama Padvinder.

Maka dari itulah, K. H Agus Salim memperkenalkan istilah 'Pandu' atau 'Kepanduan' sebagai organisasi kepramukaan milik Indonesia.

Pada tahun 23 Mei 1928, muncul Persaudaraan Antar Pandu Indonesia ( PAPI) yang anggotanya terdiri atas INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.

Pasca kemerdekaan, pada tanggal 28 Desember 1945 kemudian lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yakni Pandu Rakyat Indonesia.

Baca Juga: Arus Penumpang Wisata Pulau Seribu Mengalami Peningkatan

Dalam perjalanan sejarahnya, organisasi Kepanduan yang berjumlah ratusan dibagi menjadi beberapa federasi.

Akan tetapi ketika menyadari adanya kelemahan dari beberapa Federasi tersebut, maka dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia ( PERKINDO).

Kemudian pada tahun 1960, pemerintah dan MPRS berusaha membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia, yakni pada tanggal 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia.

Presiden menyampaikan bahwa organisasi Kepanduan yang ada harus diperbarui, aktifitas pendidikan harus diganti, dan seluruh organisasi Kepanduan dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.

Presiden kemudian membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono, Brigjend TNI Dr. A. Aziz Saleh dan Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan ' Hari Tunas Gerakan Pramuka'.

Hasil dari kerja panitia tersebut dengan dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan pramuka, dan peristiwa ini disebut sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Load More