SuaraJogja.id - Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro kembali menegaskan penolakan kebijakan Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta untuk merelokasi mereka. Relokasi ke eks Bioskop Indra dan Dinas Pariwisata DIY tersebut dianggap merugikan PKL yang sudah puluhan tahun berjualan di Malioboro.
Alasan Pemda untuk menata Malioboro sebagai bagian dari kawasan Sumbu Filosofi yang diajukan ke UNESCO sebagai warisan dunia tak benda dianggap mengada-ada. Sebab, tidak ada klausul dalam pengajuan tersebut yang harus memindahkan PKL dari Malioboro.
"Menata Malioboro sesuai ketentuan UNESCO kan tidak ada klausulnya memindah PKL yang sudah puluhan tahun di sini. Memperindah kan tidak harus memindah kami," ungkap Ketua DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (APKLY), Wawan Suhendra disela pengumpulan donasi Bencana Semeru di Malioboro, Jumat (10/12/2021).
Alih-alih merelokasi, menurut Wawan mestinya PKL Malioboro ditata. Karena Malioboro menjadi unik selama ini salah satunya dikarenakan keberadaan PKL disepanjang kawasan tersebut.
Baca Juga: Relokasi PKL Malioboro demi Keadilan Semua Pihak
Apalagi PKL juga tidak mengganggu pejalan kaki yang Malioboro. Mereka menempati trotoar yang bukan merupakan kawasan pejalan kaki.
"Wisatawan datang ke Malioboro kan salah satunya ingin menikmati kuliner dan belanja di PKL meskipun harganya mungkin tidak semurah di tempat lain," ungkapnya.
Wawan menambahkan, dua kawasan relokasi juga belum representatif. PKL khawatir di tempat yang baru mereka justru merugi.
Sementara Pemda tidak bisa menjamin, relokasi tersebut bisa menguntungkan PKL dibandingkan tempat mereka sekarang. Padahal jumlah PKL yang menggantungkan hidupnya di Malioboro lebih dari 2.000 orang.
"Puluhan ribu keluarga PKL juga akan terdampak. Apakah pemerintah sanggup untuk memberi jaminan kepastian ekonomi. Kalau akuntable gak masalah dipertanggungjawabkan, tapi kalau sementara apa yang nanti kita alami ?,"ungkapnya.
Baca Juga: Rekomendasi 12 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal, Spot Foto Terbaik
Wawan menyebutkan, pengumuman relokasi yang mendadak sangat mengagetkan PKL Malioboro. Bahkan ada beberapa PKL yang mengalami sakit. Dua PKL juga meninggal dunia saking syoknya.
"Malioboro sumber penghidupan banyak orang, ini harusnya jadi pertimbangan pemerintah untuk mengkaji ulang pemindahan ini. Harus banyak pertimbangan demi kebaikan PKL selain Malioboro," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kekayaan Hasto Kristiyanto yang Samakan Jokowi dengan Pedagang Kaki Lima
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
-
Serba-Serbi Hamzah Batik Pusat Toko Batik Paling Populer di Malioboro yang Diserbu IShowSpeed
-
IShowSpeed Disebut Bersiap Sambangi Jogja, Netizen Ramai-ramai Usul Bawa ke Wilayah Pogung
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda
-
Minta ASN yang Selingkuh Tetap Diberhentikan, Bupati Sunaryanta: Saya Siap Tempuh PTUN Kalau Tak Ada Titik Temu
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan