SuaraJogja.id - Dinas perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta mengaku masih banyak menemukan bus wisata luar kota yang tidak masuk ke Terminal Giwangan untuk melakukan skrining. Pihaknya akan mengawasi bus yang tidak mendapat stiker dari Terminal Giwangan dengan CCTV yang dipasang sejumlah titik di Kota Jogja dan akan menghubungi pihak Perusahaan Otobus (PO) untuk diambil tindakan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan, sejak diberlakukan sebagai skema skrining wisatawan asal luar daerah yaitu one gate system, pihaknya masih menemui bus wisata yang bandel dan tidak menjalani pemeriksaan dokumen kelengkapan melalui terminal Giwangan. Hal itu ditakutkan bakal memicu penyebaran Covid-19.
"Sampai sekarang kita masih menemukan beberapa bus pariwisata yang langsung menuju tempat oleh-oleh atau hotel. Tentunya itu menjadi kekhawatiran, jangan sampai wisatawan yang tidak terskrining itu beraktivitas dan memicu penyebaran Covid-19," ungkap Agus dihubungi wartawan, Sabtu (11/12/2021).
Bus yang tidak masuk ke Terminal Giwangan, kata Agus, agen perjalanan dan wisatawan kerap berkilah dan enggan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Yang kita temui di lapangan alasannya bermacam-macam, manusiawi lah. Tidak mau diatur, mencari kepentingannya masing-masing. Padahal, aturan ini kan demi kepentingan semua pihak, agar semua nyaman," ujar Agus.
Dinas Perhubungan tak ingin menjadi kambing hitam jika nantinya terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Jogja. Maka dari itu pihaknya akan memaksimalkan pengawasan lewat kamera CCTV kepada bus wisata yang membandel itu.
Saat ini terdapat puluhan kamera pengintai yang terpasang di titik-titik strategis di Kota Jogja. Petugas nantinya akan langsung menghubungi perusahaan otobus (PO) masing-masing jika kedapatan melanggar aturan satu pintu masuk.
"Nanti akan kami catat bus wisata yang berperilaku seperti itu, lalu kita hubungi dengan telepon kepada PO-nya. Kita minta kerjasamanya semua pihak, ini demi pengendalian Covid-19," ujar dia.
Wakil Wali Kota Yogayakarta, Heroe Poerwadi menyatakan, jumlah kendaraan wisata terutama bus terpantau menurun pada bulan Desember dibandingkan dengan bulan November. Maka dari itu, pengawasan kepada wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi nantinya juga bakal dimaksimalkan.
Baca Juga: CCTV Buktikan Mobil Isyana Tak Mondar-Mandir di Sumur Resapan, Politisi PSI Sentil Anies
"Desember ini angkutan wisata cenderung turun ya, tidak seperti November kemarin. Kalau November itu kan bisa 400 bus tiap pekan. Desember ini hanya sekitar 350 bus yang masuk," kata Heroe beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
CCTV Buktikan Mobil Isyana Tak Mondar-Mandir di Sumur Resapan, Politisi PSI Sentil Anies
-
Terekam CCTV, Viral Wanita Lewat Sengaja Jatuhkan Motor Tetangga yang Terparkir
-
Kadishub Binjai Resmi Ditahan, Diduga Korupsi CCTV
-
Ungkap Kronologi Kebakaran di Tambora, Polisi Periksa CCTV
-
Tertawa Lihat Teman Tertimpa Sepeda Motor, Wanita Ini Langsung Dapat Instan Karma
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
7 Promo Makan Natal dan Tahun Baru 2025 di Restoran dan Hotel Jogja
-
7 Wisata Populer di Bantul yang Cocok Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-
Pencarian 3 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Berakhir, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jadwal PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak Resmi Alami Perubahan, Maju Satu Hari
-
Pastikan Keamanan Ibadah Natal 2025, Polda DIY Sterilisasi Puluhan Gereja