SuaraJogja.id - Pasar modal khususnya di Yogyakarta kini tengah menikmati masa viral mereka. Investasi saham dari masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini tengah melejit selama tahun 2021. Tren kenaikan signifikan tersebut diperkirakan akan terus terjadi 2022 nanti.
Kepala Cabang Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta Irfan Noor Riza mengungkapkan, investasi di pasar modal memang tengah naik daun. Apalagi katalis ekonomi kini sedang menunjukkan tren tumbuh. Hal ini tentu berdampak pada pertumbuhan investasi pasar modal tumbuh.
"Karena banyak yang Work From Home (WFH) maka banyak masyarakat yang mencari alternatif memutar uang dan mendapatkan penghasilan," ujar dia, Sabtu (11/12/2021).
Tahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya, rata-rata perbulan hanya ada 500 investor baru di DIY. Namun selama 2021 ini, pihaknya mencatat, rata-rata ada 3.000 investor baru. Bahkan pernah pada bulan Januari 2021 yang lalu investor mencapai nyaris 6.500 orang.
Baca Juga: Kebijakan Hapus Kode Broker Pasar Saham Diprediksi Buat Investor Ritel Lebih Kritis
Menurut Irfan, tren positif ini memang tidak lepas dari "berkah" Covid-19 karena tidak semua sektor di pasar modal terdampak ekonomi maka banyak investor baru yang mencoba memburunya. Contoh kecilnya adalah sektor telekomunikasi yang justru semakin meningkat sehingga banyak investor memburu.
"Banyak sektor seperti Kesehatan, Bank Digital dan sekto tertentu yang justru meningkat selama pandemi," terang dia.
Terlebih pemerintah saat ini tengah berusaha keras mendorong percepatan digital di mana e-commerce mengalami pertumbuhan luar biasa. Hal ini tentu membuat penetrasi pasar modal ke masyarakat semakin mudah.
Tak hanya itu, faktor banyak discount vagansa selama pertengahan pandemi kemarin di mana saham favorit atau fundamental yang jatuh sehingga masyarakat beramai-ramai membeli saham. Pihakya mencatat selama 2021 ini rata-rata transaksi mencapai Rp5,3 triliun perbulan.
"Bulan November kemarin kami mencatat ada penambahan 4.467 investor baru. Dan dari Januari hingga November 2021 jumlah transaksi yang dibukukan mencapai Rp58,3 triliun," ungkap dia.
Baca Juga: Selain Menabung, Ini Cara Menyimpan Uang yang Lebih Menguntungkan!
Menurut dia, tren kenaikan jumlah investor pasar modal masih akan terjadi di tahun 2022 nanti. Pasalnya tahun 2022 ekonomi akan semakin membaik dibanding tahun 2021. Di mana ada prediksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 4-6 persen tentu membuat kalangan pasar modal optimis.
Terlebih saat ini dibanding dengan jumlah penduduk Indonesia, investor pasar modal masih sangat kecil di mana baru sekitar 6,4 juta sudah termasuk investor reksadana. Jumlah tersebut hanya sekitar 2,4% dari total keseluruhan penduduk Indonesia.
"Ini peluang luar biasa untuk pertumbuhan pasar modal," kata dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kebijakan Hapus Kode Broker Pasar Saham Diprediksi Buat Investor Ritel Lebih Kritis
-
Selain Menabung, Ini Cara Menyimpan Uang yang Lebih Menguntungkan!
-
Angkat Tema Pasar Modal, FH Usakti Gelar Legal Opinion Competition
-
Cetak Rekor! Dana Masuk Pasar Modal Capai Rp274,32 Triliun Dalam Sehari
-
Regulator Pasar Modal Donasikan Rp 10 Miliar ke PMI, Jusuf Kalla Bilang Begini
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia