Dicabuli Teman Bapak
Aksi yang sama juga menimpa seorang gadis berkebutuhan khusus di Padukuhan Sawahan Kalurahan Bleberan Kapanewon Playen. Gadis berkebutuhan khusus berusia 18 tahun menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh Syt (44) warga Sawahan I Rt 034/rw 06, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen yang tidak lain adalah rekan dekat orangtuanya.
Buruh lepas ini tega melakukan pencabulan terhadap gadis berkebutuhan khusus yang merupakan tetangga dusun.
Sebelum kejadian, pelaku, orangtua pelaku dan korban memang terlihat sedang duduk di depan rumah korban. Sesaat kemudian, ayah korban bersama tetangganya pergi ke ladang. Tak lama kemudian ibu korban juga pergi ke warung untuk belanja.
"kedua orangtua korban meninggalkan rumah karena merasa tidak khawatir. Pelaku sudah biasa di rumah tersebut,"paparnya.
Selang 1 jam kemudian ibu korban pulang ke rumah karena telah selesai berbelanja. Di tengah perjalanan ibu korban berpapasan dengan pelaku dan pelaku berpamitan untuk pulang.
Jumini (61) kerabat korban yang tinggal serumah dengan korban mengaku dirinya yang pertama kali mengetahui keponakannya tersebut menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh Syt. Pagi itu, Syt memang sudah nampak di rumah mereka untuk minum kopi. Hampir setiap hari Syt memang selalu datang ke rumah tersebut sekedar untuk minum kopi ataupun bahkan makan.
Syt sudah dianggap sebagai keluarga sendiri dan ketika Syt berada di rumah tersebut memang sudah layaknya di rumah sendiri. Ketika butuh makan ataupun minum, pelaku langsung masuk ke dapur untuk mengambil makanan ataupun minuman. Meski Syt sebenarnya tidak ada hubungan apapun dengan keluarga korban, namun sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.
"Hampir setiap hari ke sini. Kalau lapar ya makan ambil di dapur, terus kalau mau minum ya buat sendiri. Bahkan sering jam 6 pagi sudah datang ke sini, bikin minum sendiri. Padahal orang sini belum pada bangun," ujar dia.
Baca Juga: Disabilitas Korban Kekerasan Seksual: Dipandang Sebelah Mata
Pagi itu, ketika peristiwa terjadi Syt memang terlihat minum teh bersama bapak dan ibu korban. Karena musim tanam, bapak dan ibu korban lantas pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Sementara di rumah hanya tinggal dirinya, korban dan juga pelaku. Selang beberapa saat kemudian, Jumini lantas pergi ke warung untuk membeli sayuran yang bisa dimasak.
Karena dirinya memiliki keterbatasan gerak akibat sudah lanjut usia dan pernah menderita gejala stroke, iapun berjalan pelan. Ketika pulang dari warung dirinya sempat berpapasan dengan Syt di jalan menuju ke rumahnya. Syt berpamitan karena ada keperluan mendadak. Jumini tidak merasa curiga dengan gelagat Syt yang berpamitan pulang.
Namun ketika tiba di rumah, ia kaget melihat keponakannya terengah-engah menahan tangis seolah ketakutan telah terjadi sesuatu. Ketika ditanya apa yang terjadi, keponakannya hanya menjawab singkat namun berulang-ulang.
"Salu dhe, Salu Dhe (Saru Dhe-red jawa/Tidak Sopan atau porno),"ucap Jumini menirukan keponakannya.
Iapun lantas mencoba menanyakan apa yang telah menimpa keponakannya tersebut. Dan keponakannyapun meceritakan apa yang terjadi dengan bahasa yang terbatas. Kagetlah Jumini mendengar penuturan keponakannya tersebut hingga keesokan harinya peristiwa tersebut dilaporkan polisi.
Pencabulan Berakhir Damai
Berita Terkait
-
Derita Penyintas Kekerasan Seksual di Sumut, Trauma Melihat Orang Dewasa
-
Anak Korban Kekerasan Seksual di Kepri Diminta Berani Bersuara
-
Kekerasan Seksual di Pesantren: Ini Rayuan Herry Wirawan Membujuk Santri yang Dihamilinya
-
Menteri PPPA : Kasus Kekerasan Seksual Justru Terjadi di Tempat Dianggap Aman
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Ketahanan Pangan Terancam Akibat Cuaca Ekstrem? Varietas Padi Lokal Disebut Bisa Jadi Solusi
-
Masyarakat Makin Sadar Pentingnya Investasi, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9%
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial untuk Warga Jogja! Rp149 Ribu Siap Diklaim
-
Proses Berlanjut, Terduga Pelaku Pemukulan Ojol di Sleman Diserahkan ke Polisi
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?