SuaraJogja.id - Idul Adha merupakan hari Raya umat Islam yang diperingati setiap tahun. Perayaan yang jatuh pada setiap tanggal 10 Bulan Dzulhijah ini diperingati dengan melakukan penyembelihan hewan ternak untuk dijadikan qurban, kemudian dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Berikut sejarah Idul Adha dan ketaatan Nabi Ibrahim ke Allah SWT.
Perayaan Idul Adha juga erat kaitannya sebagai bentuk peringatan saat Nabi Ibrahim AS merelakan putranya Ismail untuk dijadikan korban, yang kemudian Allah ganti dengan hewan domba.
Hari Raya Idul Fitri adalah moment terpenting bagi umat muslim, karena hari Idul Qurban tersebut memiliki makna bahwa pada hari itu Allah SWT memberikan kesempatan kepada umatnya untuk dapat mendekatkan diri kepadaNya dengan berqurban bagi yang mampu.
Lalu bagaimana sejarah dari Hari Raya yang disebut juga dengan Hari Raya Haji ini? Berikut kisahnya.
Ismail Sang Putra yang telah dinantikan 100 Tahun Lamanya
Pada saat usia Nabi Ibrahim AS memasuki 100 tahun, ia dan istrinya Siti Hajar akhirnya dikaruniai seorang putra yang telah mereka nantikan selama ini, ialah Ismail.
Nabi Ibrahim As begitu bahagia atas terkabulnya doa untuk meminta seorang putra.
Ismail tumbuh menjadi anak yang mulia dan penyabar.
Perintah Allah SWT melalui mimpi Nabi Ibrahim AS
Baca Juga: Viral Daging Kurban Disimpan Berbulan-bulan, Alasannya Mengharukan
Ketika usia Ismail menginjak 14 tahun, pada suatu malam Nabi Ibrahim AS mendapatkan mimpi dalam tidurnya.
Allah SWT menguji keimanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim melalui perintah di mimpi tersebut.
Ya, perintah untuk menyembelih putra kandungnya sendiri Ismail.
“ Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu”( Qur’an Surat Ash-Shaffat ayat 102 ).
Keikhlasan dari Ismail memantapkan hati Nabi Ibrahim AS
Mendengar penuturan mengenai isi dari mimpi beliau, Ismail justru berkata dengan tenang dan ikhlas bahwa dirinya menerima mimpi tersebut.
“Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kau akan mendapatiku termasuk orang orang yang sabar,”
Penetapan Hari Raya Idul Adha
Akhirnya pada tanggal 10 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS mulai melaksanakan perintah untuk menyembelih putranya tersebut. Ia pun membaringkan Ismail ke lantai.
Pada saat Nabi Ibrahim AS hendak akan menyembelih sang putra, sempat datang godaan dari setan agar ia mengurungkan niatnya.
Akan tetapi ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail lebih kuat kepada Allah SWT sehingga ia tak terpengaruh dengan bujuk rayu setan.
Nabi Ibrahim AS lalu melempar batu ke arah setan tersebut sembari mengucap “Bismillahi Allahu Akbar “.
Ini kemudian dikenal dengan istilah lempar jumrah dalam salah satu rangkaian ibadah Umrah.
Nabi Ibrahim AS beserta Ismail dan istrinya pun kemudian menuju ke tanah lapang dengan membawa sebilah pedang tajam yang diasah sangat tajam agar Ismail tak marasa kesakitan.
Nabi Ibrahim AS telah bersiap untuk menyembelih Ismail, saat itupula Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menukar Ismail dengan seekor hewan ternak untuk dijadikan Qurban.
“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang orang yang berbuat baik,”(Surat Ash-Shaffat ayat 104 – 105).
Ismail pun ditukar dengan hewan ternak sebagai Qurban, dan peristiwa inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban.
Kini perayaan Hari Raya Idul Adha diperingati setiap tahun. Diawali dengan solat Idul Adha, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan Qurban.
Berikut Tata Cara Pelaksanaan salat Idul Adha.
1. Membaca Niat
“Ushalli sunnata li ‘idil adha rak’ataini imaaman/makmuuman lillahi ta’ala”
Artinya :
“Aku berniat Shalat Sunnah Idul Adha dua rakaat ( menjadi imam/makmum ) karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul Ihram.
3. Membaca doa Iftitah.
4. Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir.
5. Membaca Surat Al Fatihah.
6. Membaca Surat Pendek.
7. Ruku’ dengan tuma’ninah.
8. I’tidal dengan tuma’ninah.
9. Sujud dengan Tuma’ninah.
10. Duduk diantara dua sujud
11. Sujud kedua.
12. Bangkit dari sujud dan bertakbir.
13. Takbir sebanyak lima kali.
14. Membaca Surat Al Fatihah.
15. Membaca surat pendek.
16. Ruku’ dengan tuma’ninah.
17. I’tidal dengan tuma’ninah.
18. Sujud dengan Tuma’ninah.
19. Duduk diantara dua sujud.
20. Sujud kedua.
21. Duduk Tasyahud.
22. Salam.
Begitulah sejarah Idul Adha, semoga kita semua lebih bertakwa ke Allah SWT.
Kontributor : Jeffri Jeff
Berita Terkait
-
Raih Capaian Gemilang, Pengunjung Vasaka Hotel Naik Signifikan Saat Libur Panjang Idul Adha
-
Dampak PHK: Jumlah Orang Berkurban Idul Adha 2025 Anjlok!
-
Sebar Qurban 2025: Menjangkau 202 Ribu Penerima di 130 Kota dan 9 Negara
-
Bikin Kompetisi Padel dan Diikuti Belasan Artis, Marshel Widianto Siapkan Hadiah Kambing
-
Masih Bingung Cara Masak Daging Kambing? Ini 5 Bahan Penghilang Bau Prengus, Dijamin Efektif
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk
-
Penemuan Arca di Sleman: Benarkah Peninggalan Mataram Kuno? Ini Kata Ahli