SuaraJogja.id - Provinsi Zhejiang di China berjuang menghadapi klaster COVID-19 pertamanya tahun ini ketika lebih dari setengah juta orang dikarantina dan daerah-daerah yang terhantam wabah menghentikan kegiatan bisnis mereka.
Kawasan industri utama di China itu pada Minggu melaporkan 74 kasus penularan lokal dengan gejala terkonfirmasi, menurut data resmi pada Senin.
Angka itu hampir dua kali lipat dari 38 kasus pada hari sebelumnya dan membuat total kasus menjadi 173 sejak provinsi itu melaporkan kasus pertama selama wabah terbaru.
Wabah di tiga kota –Ningbo, Shaoxing dan Hangzhou– berkembang dengan laju "relatif cepat", sementara kondisi di seluruh China secara umum stabil, kata pejabat Komisi Kesehatan Nasional Wu Liangyou pada Sabtu seperti dikutip dari Antara.
Sebelum wabah kali ini, Zhejiang –pusat kegiatan bisnis bagi banyak perusahaan kecil dan menengah, umumnya eksportir– melaporkan hanya satu kasus lokal pada 2021.
Lebih dari selusin perusahaan yang terdaftar di bursa China mengatakan mereka telah menangguhkan operasi di sejumlah kawasan di Zhejiang akibat pengetatan pembatasan COVID-19.
Wabah yang terjadi di belasan kota di China tahun ini terbilang lebih kecil daripada di luar negeri, namun pemerintah daerah diminta untuk memastikan kasus infeksi terdeteksi dan dikendalikan sedini mungkin untuk mencegah penularan yang lebih luas.
Kebijakan itu memicu pembatasan yang kadang mengganggu sektor perjalanan dan pariwisata.
Penerbangan dari Bandara Internasional Ningbo Lishe ke kota Shenzhen sementara dihentikan pada Minggu, sementara penerbangan ke Beijing dibatalkan mulai 6 Desember. Hanya satu penerbangan harian yang diizinkan dari Hangzhou ke ibu kota China itu.
Baca Juga: Viral Seorang Pria di China Mirip Elon Musk, Warganet: Yi Long Musk
Lebih dari setengah juta orang di Zhejiang telah dikarantina di fasilitas-fasilitas terpusat, kata pejabat kesehatan setempat pada Senin. Provinsi pesisir itu berpenduduk 64,6 juta jiwa.
Pemerintah Zhejiang telah memerintahkan agen-agen wisata untuk menangguhkan perjalanan yang menghubungkan provinsi itu dengan daerah lain. Mereka juga menghentikan sementara kompetisi olahraga tingkat provinsi.
Wenzhou dan Yiwu, dua kota di Zhejiang yang belum melaporkan kasus lokal dalam wabah kali ini, memerintahkan penutupan tempat-tempat hiburan, seperti bar dan tempat bermain kartu dan catur.
Selain 74 kasus di Zhejiang, provinsi Shaanxi province dan Inner Mongolia di wilayah utara China masing-masing melaporkan satu dan lima kasus lokal pada Minggu.
Hingga 12 Desember, China daratan melaporkan 99.780 kasus bergejala, termasuk mereka yang tiba dari luar negeri. Total kematian belum bertambah dan masih tercatat 4.636.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus