SuaraJogja.id - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman menyatakan semua jalur evakuasi di kawasan lereng Gunung Merapi masih dalam kondisi layak. Dalam artian jalur-jalur itu siap untuk digunakan sewaktu-waktu jika memang aktivitas Merapi kembali meningkat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Taufiq Wahyudi menuturkan, kondisi baik jalur-jalur evakuasi itu karena memang sudah ada perbaikan dari beberapa waktu lalu.
"Pascaerupsi lalu beberapa bulan sejak statusnya masih Waspada itu sudah ada perbaikan jalur evakuasi di sekitar Glagaharjo itu. Jadi memang masih layak untuk saat ini," kata Taufiq saat dihubungi awak media, Selasa (14/12/2021).
Taufiq menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman terkait dengan perbaikan-perbaikan tersebut, mengingat saat itu status gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu terus meningkat.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Tak Berkaitan dengan Erupsi Semeru
Hingga sekarang pun, kata Taufiq, pemantauan terhadap jalur-jalur evakuasi itu juga terus dilakukan. DPUPKP dan BPBD Sleman siap untuk menindaklanjuti jika memang ada laporan mengenai kerusakan yang cukup parah pada jalur evakuasi.
Namun hingga saat ini, diakui Taufiq belum ada laporan yang masuk mengenai kerusakan pada jalur evakuasi di wilayah lereng Merapi.
"Saat ini (jalur evakuasi) masih bisa layak untuk evakuasi kalau ada rusak berat pasti kita perbaiki. Kalau ada sudah terekam ke BPBD Sleman lalu akan kontak ke kami," tuturnya.
Disinggung mengenai jalur penambangan pasir, Taufiq menyebut sebenarnya sudah menyediakan jalur tersendiri. Namun jalur itu pada justru jarang dimanfaatkan oleh para truk-truk penambang.
"Tambang pasir itu berada di bawah kendali PUP-ESDM Provinsi. Kita sebenarnya sudah buatkan jalur penambangan di sebelah timurnya tapi kelihatanya penambang tetap pilih yang mulus," ujarnya.
Baca Juga: Volume Kubah Lava Merapi Bertumbuh, BPPTKG Ungkap Jarak Luncur Material jika Runtuh Masif
Hal itu membuat pihaknya tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi tersebut. Ia hanya berharap kepada pemerintah desa agar bisa terus mengingatkan para penambang.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB