SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta sudah mengalokasikan anggaran untuk mengentaskan kemiskinan di tahun 2022 mendatang. Pihaknya mengarahkan pada perbaikan infrastruktur pariwisata yang nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa APBD yang diajukan pada 2022 ditujukan untuk peningkatan infrastruktur pariwisata dalam menyejahterakn masyarakat.
"Jadi berangkat dari pariwisata ini yang kita genjot agar ekonomi itu berkembang di masyarakat," kata Heroe ditemui wartawan di Hotel Top Malioboro, Kemantren Tegalrejo, Kota Jogja, Selasa (14/12/2021).
Ia mengatakan bakal mendorong spot pariwisata yang ada di kampung untuk berkembang, baik fasilitas dan juga SDM. Sehingga banyak warga yang diajak untuk membangun bersama destinasi wisata kampung yang harapannya bisa memberi dampak positif terhadap warga sekitar.
Baca Juga: 7 Gaya Make Up Nikah Istri Danang DA, Anggun dengan Paes Ageng Jogja
"Jadi harapannya Pariwisata di kampung bisa segera berbenah dan dapat menarik wisatawan baik dari Kota maupun luar Kota Jogja," katanya.
Dengan hidupnya pariwisata kampung ini, lanjut Heroe Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan (TKPK) bisa mengarahkan warga yang masuk dalam kelompok miskin untuk mendapat keterampilan. Bahkan diberikan usaha untuk lepas dari status miskinnya.
"Jadi jika akan memberikan pelatihan, TKPK ini bisa mengenali betul sasarannya. Apakah memang bisa membuka usaha atau dilatih keterampilan hingga bisa diperkerjakan," katanya.
Ia tak menampik bahwa kemiskinan akan tetap ada meski di wilayah kota. Maka dari itu, program pengentasan dari TKPK baik di kelurahan dan kemantren harus disiapkan secara matang.
Sejak 2019-2020 lalu, angka kemiskinan di Kota Jogja naik sebesar 0,4 persen. Heroe mengatakan jumlah itu cukup kecil dibanding kabupaten lain yang mencapai 1-2 persen.
Baca Juga: Viral Mobil Porsche Bertulis Sate Taycan 4 Senayan, Netizen Sebut Milik Pengusaha Jogja
"Di Kota Jogja sendiri naiknya 0,4 persen. Kalau kemiskinan itu kan tetap ada. Memang di saat pandemi Covid-19 ini kecepatan pengentasan kemiskinan tidak secepat waktu normal," katanya.
Heroe tak menampik kenaikan angka kemiskinan tersebut terjadi pada warga yang sebelumnya berhasil keluar dari status miskin dan kembali miskin karena dampak Covid-19.
"Namun ada juga yang berhasil keluar dan tidak miskin lagi. Ini memang, tren yang terlihat masih cukup baik. Ada penurunan (jumlah warga miskin) juga, tapi juga tidak banyak," katanya.
Berita Terkait
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Lirik Lagu Batak Pulo Samosir dan Maknanya
-
Ridwan Kamil Ungkap Alasan Kampung Susun Bayam Tak Bisa Diserahkan ke Warga
-
RK Ungkap Rumor Kampung Susun Bayam Tak Bisa Diserahkan ke Warga karena Terbentur Aturan FIFA
-
Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos Jalin Sinergi Dengan Kemendagri
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir