SuaraJogja.id - Pemkab Kulon Progo diminta untuk mengevaluasi program-program pengentasan kemiskinan karena angka kemiskinan di wilayah ini masih tertinggi di DIY atau se-Pulau Jawa. Hal itu disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo Ponimin Budi Hartoni.
Ponimin Budi Hartono di Kulon Progo, Minggu (12/12/2021), mengatakan banyak program-program yang dilaksanakan Pemkab Kulon Progo untuk mengurangi kemiskinan. Namun angka kemiskinan tidak berkurang, justru masih tinggi di angka 18,1 persen.
"Pada 2022 nanti, kami minta Pemkab Kulon Progo benar-benar melakukan pemetaan kemiskinan sebenarnya dan membuat program pengentasan kemiskinan yang tetap sasaran. Kami juga minta program penanganan kemiskinan saat ini, dievaluasi kembali, sehingga tidak menghabiskan anggaran," kata Ponimin Budi Hartono.
Ia mengatakan selama 2020, 2021, dan 2022 mendatang, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masih difokuskan untuk program pengentasan kemiskinan, penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, sehingga program lain tidak diprioritaskan.
Saat ini, program penanganan kemiskinan yang diprioritaskan Pemkab Kulon Progo, mulai dari bedah rumah, e-Warong, bantuan sosial tunai, bantuan non tunai, bantuan bagi kelompok usaha bersama (KUBe). Anggaran penanganan kemiskinan itu bersumber dari APBD kabupaten dan APBN, namun angka kemiskinan justru tertinggi.
"Tingginya angka kemiskinan di Kulon Progo ini menjadi pekerjaan rumah bersama," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Triyono mengatakan tingkat angka kemiskinan du Kulon Progo tertinggi se-DIY dan DIY menjadi provinsi tertinggi se-Pulau Jawa.
"Oleh karena itu marilah kita bersinergi, secara optimal bersungguh-sungguh menekan angka kemiskinan yang ada di Kulon Progo agar menurun,” kata Triyono. [ANTARA]
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Didesak Tutup Toko Waralaba yang Beroperasi di Pusat Kota
Berita Terkait
-
Pemkab Kulon Progo Didesak Tutup Toko Waralaba yang Beroperasi di Pusat Kota
-
HUT ke-13 Kota Tangsel, Wali Kota Benyamin: Kemiskinan dan Pengangguran Naik
-
Angka Kemiskinan di Kutim Meningkat 0,07 Persen, Karena Apa?
-
Masalah Sampah Meningkat, DPRD Kulon Progo Minta DLH Gencarkan Gerakan 3R
-
Masih 12,8 Persen, Menteri Desa PDTT Minta DIY Fokus Pengentasan Kemiskinan
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
Terkini
-
Angin Kencang Terjang Sleman, Pemkab Pastikan Bantuan Tepat Sasaran, Ini Strateginya
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman