SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta masih menunggu skema pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun. Hal itu menyusul dengan aktivitas Penilaian Akhir Semester (PAS) yang dilakukan secara daring pada 24 Desember dimana siswa tidak berada di sekolah.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan persyaratan untuk menggelar vaksinasi anak-anak sudah terpenuhi. Namun siswa tidak berada di sekolah masing-masing lantaran pemerintah juga memberi surat edaran agar siswa melaksanakan aktivitas belajar di rumah masing-masing selama akhir tahun nanti.
"Iya kan sekolah daring semua, karena penilaian akhir semester sama pembelajaran digelar di rumah mereka pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru),” ujar Heroe ditemui wartawan di Hotel Top Malioboro, Selasa (14/12/2021).
Dengan demikian, Pemkot Yogyakarta harus melakukan upaya lain. Apakah menunggu siswa kembali melaksanakan PTM di sekolah atau membuat program agar siswa datang ke sekolah pada 24 Desember mendatang.
“Nah ini yang masih kami koordinasikan dengan teman-teman Dinkes dan Disdikpora, bagaimana cara memanggil siswa 6-11 tahun itu,” ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak bisa diselesaikan dengan cepat. Hanya saja, tergantung bagaimana pihak sekolah mengatur teknis dalam pelaksanaannya nanti.
“Makanya ini kan menyangkut tentang aturan selama Nataru, pembelajaran daring kalau kita kumpulkan (anak-anak) pasti jadi pertanyaan orang tua atau wali. Sekolahnya daring tapi kok dikumpulkan?,” tambahnya.
Kendati demikian, kebijakan melakukan vaksinasi anak tetap akan dilaksanakan, meski secara teknis masih perlu dikoordinasikan. Pelaksanaannya akan dibantu oleh puskesmas yang mengampu sekolah di masing-masing wilayah. Sehingga penyelesaiannya bisa lebih cepat.
“Sesuai data sekitar 41 ribu sasaran yang akan kita vaksin. Siswa yang sekolah di kota tetap kita vaksin di sekolah, kalau untuk warga kota yang sekolah tidak di kota akan kita arahkan di XT Square,” ujar dia.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Kota Jogja Naik 0,4 persen
Disinggung jumlah ketersediaan vaksin saat ini, Pemkot menyimpan sekitar 31 ribu dosis. Jumlah itu masih cukup untuk vaksinasi warga di XT Square yang tiap harinya mencapai 200 orang. Jenis vaksin yang diberikan ke anak 6-11 tahun adalah Sinovac.
"Jadi masih cukup vaksinnya untuk anak-anak dulu. Masa kadaluarsanya juga masih lama. Kami sambil menunggu alokasi vaksin dari pusat," kata Heroe.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan sejauh ini terkait petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi anak tersebut masih dikoordinasikan dengan Pemda DIY.
"Iya kami masih koordinasi ini dengan provinsi,” kata Emma melalui pesan singkat.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Pemkot Jakarta Selatan Sasar 242 Ribu Anak
-
Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Tangsel Diikuti 2.800 Siswa
-
Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Mulai Digelar di Bontang, Pendampingan Orangtua Diperlukan
-
Cuma Dua Daerah di Kaltim yang Boleh Vaksinasi Anak, Balikpapan dan Bontang, Sisanya?
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok