SuaraJogja.id - Seorang tokoh antivaksin yang menentang peraturan lebih ketat terkait vaksin di Australia, dilaporkan meninggal dunia di bangsal Covid-19.
Dikutip dari Mirror, warga keturunan Aborigin, Max Dulumunmun Harrison (85) yang dikenal sebagai tokoh antivaksin meninggal dunia di Hospital Sutherland Sydney, Sabtu lalu, akibat asma bronkitis yang terkait Covid-19 dan komplikasi kesehatan lainnya.
Harrison ialah penasehat budaya mengenai isu kesehatan dan berkaitan budaya untuk Informed Medical Options Party (IMOParty).
Sebelum dilaporkan meninggal dunia, Max sempat menjadi pembicara utama pada perhimpunan Millions March di Hyde Park pada 27 November lalu. Dalam perhimpunan yang dihadiri lebih dari 9000 orang itu, Max dengan lantang mengkritik pemerintah terkait kebijakan vaksin Covid-19.
"Orang-orang tidak memiliki kebebasan karena vaksinasi Covid-19 dan "berjuang untuk berjalan dan berbicara untuk kebebasan," ungkapnya.
"Setiap pembicara di sini hari ini, mereka tidak melakukan apa pun selain berbicara mengenai kebenaran, dan itulah yang kami inginkan," kata Harrison tentang sesama pembicara antivaksin sebelum membandingkan menentang vaksinasi Covid-19 dengan perang.
"Saya telah melalui perang dunia kedua dan semua perang di antaranya, tetapi ini adalah perang paling sulit yang pernah saya alami," tukasnya.
Max merupakan tetua dan budayawan Yuin yang dihormati yang telah mengajar selama bertahun-tahun di sekolah-sekolah di seluruh New South Wales.
NSW Health melaporkan dua pria yang tidak divaksinasi telah meninggal karena Covid-19 dalam 24 jam hingga 8 malam pada Sabtu malam.
Baca Juga: Bikin Pabrik di Australia, Moderna Siap Produksi 100 Juta Dosis Vaksin mRNA Tiap Tahun
Negara bagian itu pada hari Sabtu mencatat jumlah kasus tertinggi sejak 9 Oktober, dan yang kedua berturut-turut dengan lebih dari 500 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Bantul Beri Modal Usaha: 262 Keluarga Siap Jadi Pengusaha Baru
-
Viral! Spanduk Protes Warnai Jalan Gedongan-Tempel: Pengendara Terancam, Kapan Diperbaiki?
-
Baru 5 Titik Resapan Air Tersedia, DIY Rentan Banjir, Ini Kata DLHK
-
Kerusakan Imbas Aksi Berujung Ricuh Capai Rp28 Miliar, Polda DIY Kebut Perbaikan
-
Dapat 'Angpao Digital' Setiap Hari? Ini Trik Ampuh Berburu Saldo DANA Kaget