Agung menuturkan saat ini para kader kesehatan tingkat Padukuhan masih terus melakukan pendataan siapa saja yang belum vaksinasi. Di padukuhan Kerjan terntata masih ada 120 warga yang belum divaksin. Bahkan di Kalurahan Terbah masih ada 730 orang warganya yang belum mendapat vaksin.
Perwakilan BIN DIY di Kabupaten Gunungkidul, Eko Susilo mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan masih ada 6 kapanewon yang capaian vaksinasinya di bawah 70 persen. Karenanya Badan Intelejen Negara (BIN) melakukan program sasar sisir vaksinasi.
"Kami ingin mengejar target vaksinasi sehingga kami adakan gerakan “Sasar Sisir” BIN bersama Dinkes,"tutur dia.
Seperti yang dilakukan di Balai Kalurahan Putat Patuk Selasa ini. Untuk ketiga kalinya, setelah melakukan penyisiran di sekitar Kawasan Heha Sky View dan lingkungan Puskesmas Patuk 1, BIN DIY kembali melanjutkan program 'Sasar Sisir Warga Belum Vaksin' ke wilayah perbukitan di Lingkungan Puskesmas Patuk 2 Gunungkidul.
Baca Juga: Sisa 13 Pasien Covid-19 di Gunungkidul, 13 dari 18 Kecamatan Nol Kasus
Menurutnya, sulitnya memobilisasi warga pada kedua vaksinasi sebelumnya. Akibat kendala geografis yang ada, hari ini Tim Mobile Vaksin BIN DIY bersama Dinkes mengubah strategi dengan membagi tim vaksinasi untuk mendekat ke titik kemacetan vaksinasi.
"Di Putat ini setidaknya ada empat titik vaksinasi yang akan dilakukan jemput bola ke sasaran, yaitu Balai Kalurahan Putat, Balai Padukuhan Sendangsari, Balai Puratama Bobung, dan Balai Padukuhan Gumawang,"terang dia.
Selain di Balai Kalurahan Putat, Tìm Vaksinasi juga bergerak ke Balai Padukuhan. Tidak hanya keliling mendekat ke sasaran, demi mengejar target cakupan dan capaian vaksinasi di Putat, Tim “Sasar Sisir” juga mengerahkan armada Bus dan membagi para vaksinator untuk menjemput warga terjauh ke titik vaksinasi terdekat.
Dan sesuai hasil pendataan dari Panewu bersama Lurah, kader penggerak, dan Bhabinsa/Bhabinkamtibmas, masih ada titik sasaran yang sulit terjangkau. Untuk itu, BIN mengerahkan armada (bis) untuk mengangkut warga ke titik sasaran terdekat.
"Konsekuensinya, para vaksinatornya pun harus kita sebar ke titik titik tersebut”, imbuh Eko.
Baca Juga: Rentan Covid-19, Pelayan Publik Diusulkan Dinkes Gunungkidul Dapat Vaksin Booster
Penyisiran secara maksimal di Kapanewon Patuk, merupakan janji bersama antara Tim Mobile Vaksin BIN, Dinkes, dan Panewu untuk melibatkan seluruh kekuatan penggerak yang ada demi menambah capaian 1000 sasaran agar capaian vaksinasi di kapanewon Patuk bisa mendekati tingkat rerata kapanewon di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Berita Terkait
-
Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis dan PolioSebelum ke Tanah Suci, Kemenkes Ungkap Alasannya!
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Kabar Mobil Daihatsu Bakal Pakai Merek Toyota Hoax
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan