SuaraJogja.id - Menghindari kebutuhan makanan yang melebihi tanggal kadaluarsa serta kondisi kemasan yang rusak jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, Pemkot Yogyakarta menggelar inspeksi dan pemantauan ke sejumlah swalayan di Kota Pelajar.
Inspeksi digelar oleh sejumlah OPD yang terdiri dari Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta. Lokasi pemantauan digelar di Swalayan Superindo Sultan Agung dan juga Swalayan Progo.
"Beberapa hal yang menjadi sasaran pengecekkan seperti tanggal kedaluwarsa, kondisi kemasan, serta kesehatan dan kesegaran daging," ujar Kabid Pangan, DPP Kota Yogyakarta, Muhammad Imam Nurwahid ditemui di Swalayan Progo, Kota Jogja, Rabu (22/12/2021).
Ia menerangkan bahwa antisipasi kemasan rusak atau tanggal kadaluarsa, mempengaruhi kualitas produk makanan. Bahkan merusak bahan pangan sehingga bisa memberikan dampak buruk terhadap kondisi kesehatan konsumen jika dikonsumsi.
“Kami tidak ingin kondisi tersebut terjadi sehingga pemantauan diintensifkan menjelang libur Natal dan Tahun Baru saat permintaan bahan pangan meningkat,” katanya.
Ia menerangkan dua lokasi inspeksi yang dilakukan tim pemantauan tidak ditemukan barang kadaluarsa atau kemasan rusak. Namun Imam menyoroti sejumlah izin edar yang belum sesuai dengan aturan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Ada beberapa yang izin edar belum sesuai dengan aturan yang baru seperti bahan pokok beras. Jadi kami hanya ingatkan kepada pengelola swalayan untuk dikoordinasikan dengan suplier. Namun sejauh ini barang rusak atau kadaluarsa tidak ada," katanya.
Meski tidak ada makanan kemasan rusak, pihaknya akan menarik jika memang didapatkan dalam inspeksi tersebut.
"Itu bisa kami lakukan juga, tapi sejauh ini, swalayan sudah melakukan upaya pencegahan. Jika memang rusak, ya mereka tidak menerima. Termasuk juga barang kadaluarsa," ujar Imam.
Baca Juga: Rencanakan Makan Malam Spesial Natal di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta
Tak hanya swalayan yang menjadi sasaran inspeksi ke pasar-pasar tradisional juga dilakukan. Hal itu untuk memastikan tidak ada makanan yang tidak layak konsumsi.
"Kami lakukan dua hari ini hingga Kamis. Selain swalayan dan pasar modern, juga dilakukan di beberapa pasar tradisional," tambah Imam.
Imam mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan teliti dalam membeli produk makanan. Masyarakat juga harus memperhatikan kelayakan kemasan, batas kadaluarsa dan komposisi untuk mengetahui apakah mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi.
"Jika menemukan produk makanan dengan kualitas tidak layak konsumsi segera sampaikan kepada manajemen toko. Masyarakat kami harap tidak tergiur dengan harga diskon yang berpotensi produk yang dijual sudah mendekati tanggal kadaluarsa,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag