SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sleman akan mengawasi dan memantau pelaksanaan ibadah di luluhan gereja pada Natal 2021.
Kepala Sat Pol PP Sleman Musta'in Aminun menjelaskan, ada 20 Gereja yang menjadi fokus pengawasan dan pemantauan Protokol Kesehatan. Sebanyak tujuh di antaranya dinilai kategori rawan.
"Masuk kategori rawan karena berada di pinggir jalan, memiliki jumlah jemaat cukup besar. Sehingga berpotensi menimbulkan keramaian," ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Tujuh gereja itu antara lain Gereja Maria Assumpta Pakem; Gereja Kudus Banteng Sinduharjo; Gereja Maria Assumpta Gamping; Gereja St. Lidwina Jambon Trihanggo; Gereja Kristen Protestan Aletheia Rogoyudan; Gereja Santo Petrus Paulus Klepu; serta GKJ Rewulu Gancahan V Sidomulyo.
Ia menambahkan, di gereja yang masuk kategori rawan, pengawasan lebih protokol kesehatan akan diterapkan lebih ketat. Di gereja-gereja itu Sat Pol PP Sleman akan menempatkan dua personel penjaga.
Pengawasan penerapan Prokes juga akan dilakukan dari personel satgas Covid-19 tingkat Kapanewon maupun instansi lain.
Ia menyatakan, sesuai dengan Inmendagri nomor 66/2021 demi pencegahan penularan Covid-19, maka ibadah Natal di gereja dibatasi hanya dapat diikuti oleh maksimal 75% dari kapasitas.
Pihak gereja juga diminta melakukan skirining jemaat di pintu masuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Hanya jemaat kategori hijau yang boleh masuk gereja," ujarnya.
Baca Juga: Gantikan Dokter Gadungan, PSS Sleman Akhirnya Punya Dokter Tim yang Baru
Musta'in menyebut, jika ditemukan skrining kategori merah, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman Shavitri Nurmala mengatakan, selain dari Satpol PP, Satgas Kapanewon, pantauan ibadah Natal di gereja juga akan dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) pada 24 Desember malam.
Kabag Kesra Setda Sleman Mustadi mengatakan, di periode Natal dan tahun baru, Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di semua level akan diaktifkan kembali.
"Protokol kesehatan 5 M dan 3 T harus diterapkan. Tidak boleh kendor. Kemudian, mengintensifkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," ungkapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Sepatu Adidas Terbaik 2025: Ikonik, Wajib Dimiliki
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 22 Juli: Klaim Skin Evo dan Bundle Squid Game
- 47 Kode Redeem FF Terbaru 22 Juli: Ada Skin SG, Reward Squid Game, dan Diamond
- Penyerang Keturunan Sudah Tiba dan Disambut Bek Timnas Indonesia, Tunggu Arahan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Huru-hara Global Bikin Ekonomi RI Suram
-
Miris! Cuma 36 Persen Anak Usia Dini di Sumsel yang Sekolah, Ada Apa dengan PAUD?
-
AS Punya Akses Data Pribadi Warga RI, Donald Trump: Banyak Negara Cium Pantat Saya
-
Bawa 2 Kemenangan Lawan Klub Liga 1, Persis Solo Jadi Kekuatan Baru?
-
Film 'Lyora: Penantian Buah Hati' Bikin Ibu-Ibu Solo Terinspirasi Kisah Pejuang Garis Dua
Terkini
-
Beras Premium di Sleman Diduga Oplosan, Disperindag Ungkap Temuan Harga 'Nakal' di Pasar
-
Alasan Permintaan Wali Murid, Sekolah di Sleman masih Lanjutkan Jual Seragam, ORI DIY: Tidak Boleh!
-
Drama Maguwoharjo: Sultan Izinkan PSIM, Bupati Sleman Ajukan Syarat Berat
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia