Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 24 Desember 2021 | 19:34 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Kasus covid-19 di wilayah Gunungkidul terus menurun. Hari ini, Jumat (24/12/2021), pasien covid19 di Gunungkidul tinggal 1 orang. Satu orang pasien tersebut berasal dari Kapanewon Karangmojo.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, hari Kamis (23/12/2021) kemarin masih ada dua orang warga Gunungkidul yang terpapar covid-19. Namun hari ini, satu di antaranya sudah dinyatakan sembuh sehingga pasien covid-19 masih ada 1 orang.

"Mudah-mudahan segera sembuh dan tidak ada penambahan sehingga nanti bisa nol kasus,"ujar Dewi, Jumat.

Dewi menyebutkan secara keseluruhan atau sejak awal pandemi, ada sekitar 17.991 orang warga Gunungkidul yang terpapar covid-19. Dan 16.958 orang dinyatakan sembuh serta yang meninggal ada 1.032 orang.

Baca Juga: Resmikan Taman Budaya Gunungkidul, Sultan: Harus Jadi Inkubator Budaya

Dari warga yang sebelumnya dinyatakan positif tersebut ternyata 54 orang sebenarnya sudah menjalani vaksinasi covid-19 berbagai varian. Dan hanya 11 orang pasien positif covid-19 yang belum melakukan vaksinasi dari pemerintah.

"Ini menjadi warning kita semua. Agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan,"ujar dia.

Pada libur natal dan tahun baru ini, Dewi meminta kepada masyarakat Gunungkidul untuk mengurangi mobilitas menyusul ditemukannya Omicron di Indonesia. Kendati obyek wisata dibuka dan siswa SD diliburkan, warga dihimbau untuk berada di rumah.

Selain menghimbau agar orangtua mengendalikan mobilitad anaknya ketika libur Nataru, ia juga meminta kepada masyarakat yang berada di perantauan untuk menunda rencana mudik terlebih dahulu. 

Terlebih varian Omicron sudah masuk ke Indonesia sehingga untuk mencegah agar varian ini tidak masuk ke daerah, masyarakat diminta mengurangi mobilitas. Sehingga dikhawatirkan moment Nataru yang bersamaan dengan libur tengah semester ini akan memicu penyebaran omicron di daerah.

Baca Juga: Badai Menerjang Pantai Sepanjang Kawasan Pantai Gunungkidul, Puluhan Bangunan Rusak

"Kami himbau agar masyarakat mengurangi mobilitas ataupun menunda mudik,"kata dia.

Dewi menuturkan Omicron hampir sama dengan varian lain karena merupakan mutasi upaya virus mempertahankan diri. Omcron mirip delta untuk penularannya juga lebih cepat penularannya. Namun untuk keganasannya memang masih berat Delta karena laporan kematiannya lebih banyak Delta ketimbang Omicron.

Dan berdasarkan keterangan dari Menteri Kesehatan yang menyebutkan sudah masuk ke Indonesia. Hal ini tentu menjadi warning bagi yang ada di daerah seperti Gunungkidul. Meskipun kasus Covid-19 sudah turun namun masyarakat tidak boleh lengah.

"Karena ketika kita lengah maka kasus akan naik lagi. Itu sulit dikendalikan,"ujar dia.

Pada dasarnya pengobatan ataupun pencegahan varian covid-19 tidak ada bedanya. Cara penularannya, pencegahannya, pengobatannya dan penanganannya itu sebenarnya hampir sama antara varian yang satu dengan varian lainnya. Sehingga protokol kesehatan adalah terapi paling baik untuk pencegahannya.

Terkait dengan siswa yang akan diliburkan selama Nataru nanti, Dewi meminta kepada semua orangtua wali murid di Gunungkidul untuk mematuhi himbauan pemerintah. Libur ataupun tidak, ia berharap agar orangtua dan wali murid berusaha meminimalisir mobilitas.

"Sebisa mungkin meminimalisir mobilitas. Tunda dulu rencana piknik ataupun mudik. Agar jangan sampai Omicron masuk ke daerah,"himbau Dewi.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta juga mengaku sudah menghimbau kepada warga Gunungkidul di perantauan untuk menunda terlebih dahulu rencana mudik pada libur Natal dan Tahun Baru nanti. Himbauan tersebut ia sampaikan kepada semua koordinator wilayah Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG).

"Saya sudah sampaikan melalui IKG agar warga jangan mudik terlebih dahulu,"ujar dia.

Kontributor : Julianto

Load More