SuaraJogja.id - Kawasan Malioboro selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Tidak terkecuali pada momen libur natal dan tahun baru (nataru) tahun ini.
Keramaian wisatawan yang datang juga menjadi berkah tersendiri bagi Aji Irawan, seorang penjual bakpia di kawasan Malioboro. Ia menyebut peningkatan wisatawan itu bahkan sudah dirasakan sejak menjelang Natal kemarin
"Berpengaruh sih (kunjungan wisatawan), Natal ini peningkatan ya bisa 70 persen," kata Ira saat ditemui di kawasan Malioboro, Minggu (26/12/2021).
Kendati begitu, kata Ira, kenaikan itu juga belum bisa dibilang maksimal. Pasalnya pengunjung di kawasan Malioboro pun juga masih dibatasi secara pergerakan.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Melambung Jelang Tahun Baru, Rp30.000 per Kilogram
Dalam artian terdapat kuota atau batas maksimal jumlah kapasitas pengunjung yang diperbolehkan masuk ke kawasan Malioboro. Hal itu secara tidak langsung berdampak pada pendapatannya.
"Sekarang itukan ada aturan PPKM yang khusus untuk libur Nataru itu ya, semacam ada batasan wisatawan tidak boleh masuk dan lain-lain," ungkapnya.
Ia juga menilai daya beli masyarakat saat ini malah cenderung lebih rendah dibanding beberapa waktu sebelumnya.
"Jadi memang ramai orang tapi daya beli kurang. Beda sama minggu-minggu lalu, kalau sebelumnya malah udah kayak normal. Ini kan juga masih terbatas dari pelanggan lokal aja," ucapnya.
Disampaikan Ira, pendapatan perhari dengan menjual bakpia di kawasan Malioboro itu juga tidak menentu. Namun secara rata-rata, jika memang kondisi sepi bisa mencapai Rp1,5 juta saja, sedangkan kalau ramai bisa menyentuh Rp5 juta.
Baca Juga: Jalan Menuju Malioboro Macet, Dipadati Mobil Pribadi
Terkait dengan harapan tahun baru nanti, Ira hanya meminta pemerintah menunda rencana pemindahan lapak di kawasan Malioboro.
"Ya harapannya, kan mau dipindah ya tapi inginnya ada penundaan dulu setahun dua tahun atau paling enggak setelah lebaran biar stabil dulu," tandasnya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh penjual pakaian di kawasan Malioboro, Sariyadi (46). Ia menyebut pendapatan pada libur natal kali ini sudah bisa cukup untuk menambal kerugian saat tutup beberapa waktu lalu.
"Pendapatan ada kenaikan sedikit. Sudah mulai terasa di pertengahan Desember. Sehari bisa Rp100 ribu lebih dapatnya, ya bisa cukup untuk menutup yang sempat tidak buka beberapa waktu kemarin," ujar Sariyadi.
Berita Terkait
-
Pemerintah Tetapkan Libur Natal 25-26 Desember, Kapan Harga Tiket Pesawat Turun?
-
Liburan Akhir Tahun: Rasakan Kedamaian Ombak dan Matahari Terbenam di Pinggir Pantai
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya