Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 26 Desember 2021 | 18:24 WIB
Penjual bakpia di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (26/12/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Kawasan Malioboro selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Tidak terkecuali pada momen libur natal dan tahun baru (nataru) tahun ini.

Keramaian wisatawan yang datang juga menjadi berkah tersendiri bagi Aji Irawan, seorang penjual bakpia di kawasan Malioboro. Ia menyebut peningkatan wisatawan itu bahkan sudah dirasakan sejak menjelang Natal kemarin

"Berpengaruh sih (kunjungan wisatawan), Natal ini peningkatan ya bisa 70 persen," kata Ira saat ditemui di kawasan Malioboro, Minggu (26/12/2021).

Kendati begitu, kata Ira, kenaikan itu juga belum bisa dibilang maksimal. Pasalnya pengunjung di kawasan Malioboro pun juga masih dibatasi secara pergerakan.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Melambung Jelang Tahun Baru, Rp30.000 per Kilogram

Dalam artian terdapat kuota atau batas maksimal jumlah kapasitas pengunjung yang diperbolehkan masuk ke kawasan Malioboro. Hal itu secara tidak langsung berdampak pada pendapatannya.

"Sekarang itukan ada aturan PPKM yang khusus untuk libur Nataru itu ya, semacam ada batasan wisatawan tidak boleh masuk dan lain-lain," ungkapnya.

Ia juga menilai daya beli masyarakat saat ini malah cenderung lebih rendah dibanding beberapa waktu sebelumnya.

"Jadi memang ramai orang tapi daya beli kurang. Beda sama minggu-minggu lalu, kalau sebelumnya malah udah kayak normal. Ini kan juga masih terbatas dari pelanggan lokal aja," ucapnya.

Disampaikan Ira, pendapatan perhari dengan menjual bakpia di kawasan Malioboro itu juga tidak menentu. Namun secara rata-rata, jika memang kondisi sepi bisa mencapai Rp1,5 juta saja, sedangkan kalau ramai bisa menyentuh Rp5 juta.

Baca Juga: Jalan Menuju Malioboro Macet, Dipadati Mobil Pribadi

Terkait dengan harapan tahun baru nanti, Ira hanya meminta pemerintah menunda rencana pemindahan lapak di kawasan Malioboro.

"Ya harapannya, kan mau dipindah ya tapi inginnya ada penundaan dulu setahun dua tahun atau paling enggak setelah lebaran biar stabil dulu," tandasnya.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh penjual pakaian di kawasan Malioboro, Sariyadi (46). Ia menyebut pendapatan pada libur natal kali ini sudah bisa cukup untuk menambal kerugian saat tutup beberapa waktu lalu.

"Pendapatan ada kenaikan sedikit. Sudah mulai terasa di pertengahan Desember. Sehari bisa Rp100 ribu lebih dapatnya, ya bisa cukup untuk menutup yang sempat tidak buka beberapa waktu kemarin," ujar Sariyadi.

Load More