Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 30 Desember 2021 | 10:15 WIB
Pekerja menyapu kawasan Wisata Candi Prambanan yang tutup di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (20/6/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Hingga hari Selasa (28/12/2021) kemarin jumlah pengunjung Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mencapai 1,287 juta orang. Pengelola merasa bersyukur mampu mencapai angka tersebut mengingat situasi dan kondisi yang masih belum pulih sepenuhnya.

Direktur Utama PT TWC Edi Setijono menuturkan industri pariwisata di tanah air dan juga dunia memang benar-benar terpuruk akibat pandemi covid19. Sempat mengalami Euforia sektor pariwisata di tahun 2019 di mana saat itu pariwisata mencapai satu pencapaian sangat optimum. Di mana saat itu, ada keselarasan kebijakan pemerintah pusat dan daerah di mana terjadi kesinronan dengan kebutuhan sektor pariwisata termasuk infrastruktur.

"Namun 2019 dikejutkan oleh Covid19 saat hadir pertama kali. Dan kami tidak punya perhatian besar karena tidak menyangka akan berkepanjangan serta berubah menjadi pandemi. Sehingga semua korporasi tidak punya antisipasi cukup," ujar lelaki yang akrab dipanggil Tyo, Selasa (28/12/2021) kepada awak.media.

Tyo mengungkapkan satu semester lewat 2020 di mana ada harapan siklus kunjungan wisata akan masih berjalan namun justru terpuruk. Di mana industri pariwisara tidak berjalan karena covid19 semakin meluas. Dan hal tersebut terus berjalan sampai akhir tajin 2020.

Baca Juga: Potret Bupati Magelang Naik Motor Polisi Patroli Kawasan Candi Borobudur

Namun akhir tahun 2020 membuat terhenyak karena sepanjang tahun 2020, pihaknya tutup hampir 6 bulan. Sehingga pendapatan benar-benar 0. Kondisi ini memaksa pihaknya melakukan hal yang tidak diinginkan di mana efisiensi dilakukan.

"Meski beban berat tetapi kami berusaha tidak melakukan PHK karyawan. Sistem kerja karyawan memang kami rubah dulu," papar Tyo.

Minimnya jumlah wisatawan terjadi sejak awal 2021 dan berlanjut semester kedua. Dan harapan terakhir terjadi pada quartal ketiga tahun 2021 ini di mana ketika market bergerak positif kunjungan mukai terjadi. Namun ketika pemerintah mengeluarkan rencana PPKM level 3 di akhir tahun maka grafik terhenti.

"Agustus sampai Oktober positif. November terhenti, mulai positif ketika PPKM Level 3 dibatalkan pemerintah. Kami bersyukur kebijakan PPKM Level 3 dibatalkan, kalau jadi dilaksanakan angka kunjungan 1 juta saja tidak akan tembus," tambahnya.

Menurut Tyo, hingga pergantian tahun nanti jumlah kunjungan ke candi yang dikelola PT TWC hanya tembus di angka 1,32 juta orang. Angka tersebut sebenarnya masih sangat kecil hanya 15 persen dari jumlah pengunjung selama tahun 2019 yang lalu.

Baca Juga: Menikmati Eksotisnya Suwatu Mil and Bay: Resto Kekinian dengan View Alam hingga Candi

Direktur SDM, Keuangan dan Investasi PT TWC, Prawoto mengungkapkan, beban berat memang mereka pikul selama pandemi covid19 berlangsung. Pasalnya meskipun pendapatan mereka sangat minim tetapi PT TWC juga diperintahkan agar tidak mengurangi jumlah karyawan, alhasil efisiensi harus dilakukan dengan tidak mengurangi kualitas layanan terhadap wisatawan.

"Ya keuangan kami tidak mencukupi. Kami tetap melakukan skema dengan melibatkan pihak lain," ujar dia.

Kontributor : Julianto

Load More