SuaraJogja.id - Ketika seseorang mengalami gangguan mental atau terganggu secara psikis, biasanya mereka akan menemui psikiater atau psikolog.
Meski sering dianggap sama, ternyata antara Psikolog dan Psikiater berbeda.
Lalu apa perbedaannya ?
A. Psikolog
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau mendalami berbagai hal tentang mental, pikiran, dan perilaku manusia.
Psikolog adalah orang yang mendalami ilmu psikologi tersebut dan mempraktekkannya.
Mereka yang ingin menjadi Psikolog haruslah menempuh pendidikan sarjana di fakultas Psikologi terlebih dahulu, baru setelahnya melanjutkan ke jenjang program profesi demi mempelajari dan mempraktekkan langsung kerja psikolog.
Seorang psikolog berkompeten melakukan beberapa tes psikologi yang hasilnya nanti diinterpretasikan sebagai jawaban dari masalah yang dialami pasien.
Beberapa tes yang dilakukan psikolog adalah IQ, minat bakat, tes kepribadian.
Baca Juga: Psikolog UGM Bagi Tips Liburan di Tengah Pandemi, Tetap Seru meski Tak Keluar Rumah
Psikolog tidak meresepkan obat obatan karena ketika mereka menangani kasus kejiwaan, mereka berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan perilaku, pikiran dan emosi pasien.
B. Psikiater
Psikiater adalah ahli medis spesialistik yang memiliki spesialisasi dalam diagnosis dan penanganan gangguan emosional.
Psikiater fokus menangani masalah kesehatan mental dan perilaku manusia.
Untuk menjadi psikiater, seseorang harus menyelesaikan pendidikan kedokteran dan mengambil spesialisasi kejiwaan.
Psikiater merupakan spesialisasi dari ilmu kedokteran.
Pasca mendapatkan gelar sarjana dokter umum, dibutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk menjalani residensi yang khusus dalam bidang psikiatri.
Barulah setelah lulus akan bergelar dokter dan Sp.KJ (Spesialis Kesehatan Jiwa).
Psikiater mengetahui segala hal tentang diagnosis dan perawatan yang bisa dilakukan untuk setiap kondisi psikologis pasien.
Di berbagai negara, psikiater adalah pekerjaan legal dan klinis yang bertanggungjawab atas keseluruhan perawatan kesehatan mental pasien.
Psikiater diperbolehkan dan bertanggungjawab mendiagnosis gangguan mental seorang pasien dan menentukan pengobatan yang dilakukan.
Keahlian seorang psikiater memang difokuskan pada ketidakseimbangan kimia dalam otak manusia, sehingga psikiater dapat memberikan resep dan terapi obat obatan, terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Kontributor : Jeffri Jeff
Berita Terkait
-
Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Sudah Tahu?
-
Psikolog UGM Bagi Tips Liburan di Tengah Pandemi, Tetap Seru meski Tak Keluar Rumah
-
Ingin Mencapai Hidup Terbaik, Ini Saran Membuat Resolusi Tahun Baru dari Psikolog
-
Sesekali Kita Harus Istirahat dari Media Sosial, Ini 5 Indikasinya!
-
Kenali Gejala Perilaku Antisosial pada Anak, Salah Satunya Tidak Mau Bergaul
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
Pilihan
-
Siapa Joe Hattab? YouTuber Yordania Rela ke Riau demi Aura Farming Pacu Jalur
-
Ole Romeny Bagikan Kabar Gembira Usai Jalani Operasi, Apa Itu?
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Terkini
-
DIY Aman dari Lonjakan Harga Beras, Ini Strategi Bulog Yogyakarta dengan Beras SPHP
-
APBD Bantul 2025 Naik: Wabup Ungkap Alasan dan Dampaknya
-
UGM Meradang, Mantan Rektor Digiring Sebarkan Opini Sesat Soal Ijazah Jokowi?
-
Dibungkam Siapa? Mantan Rektor UGM Buka Suara Soal Tekanan di Balik Pencabutan Pernyataan Ijazah Jokowi
-
BRILiaN Way Jadi Pilar BRI Menuju Bank Terunggul, Danantara Beri Apresiasi