SuaraJogja.id - Munculnya sejumlah kasus klitih yang kembali terjadi di DI Yogyakarta menjadi perhatian sejumlah jajaran pemerintahan, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan harus ada penanganan secara komprehensif.
"Klitih itu penanganan harus komprehensif. Jadi dari hulu dan hilir itu harus bersinergi. Termasuk juga yang cukup penting ada peran orang terdekat salah satunya orang tua," kata Haryadi kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Ia mengatakan, lingkungan sekolah ikut mempengaruhi bagaimana remaja beraktivitas ke depan. Pasalnya aksi kekerasan jalanan atau klitih ini menurut Haryadi ada unsur heroisme dan eksistensi.
"Dengan bisa melukai ini mereka anggap heroisme, ini menjadi salah. Maka dari itu sektor pendidikan ikut berperan untuk mendidik dan memberi pemahaman nilai-nilai kesantunan," terang dia.
Baca Juga: Pelaku Klitih di Jakal Buat Celurit Sendiri, Wapres Respons Rencana Iwan Bule ke Singapura
Haryadi mengatakan setelah ada pendekatan dan peran orang tua, pencegahan dan penanganan harus dilakukan aparat kepolisian. Seharusnya ada sanksi tegas yang diberikan agar pelaku lain urung melakukan kejahatan jalanan.
"Ya di sektor hilir, harus (aparat) lebih tegas. Ini yang terganggu kondusifitas wilayah pada kasus klitih, baik di RT, RW dan jalan-jalan. Jangan capek dengan klitih, harus kira perangi," terang dia.
Pihaknya menekankan penanganan atau sanksi dari polisi harus lebih tegas. Pasalnya jika pelaku klitih ditangkap warga akan lebih parah.
"Lebih baik disanksi tegas daripada pengadilan jalanan, itu lebih berbahaya. Kalau sampai kepegang (warga) njenengan tidak bisa membayangkan apa yang terjadi," jelas Haryadi.
Munculnya aksi klitih harus dipahami oleh para pemuda agar tidak memancing dengan sengaja keluar rumah saat situasi akhir tahun ini.
Baca Juga: Upaya Polda DIY Cegah Klitih, Sosialisasi Dealer Motor hingga Maksimalkan Penerangan Jalan
"Tidak perlu memancing keluar malam hari dengan tujuan tidak jelas. Cukup di rumah saja. Pemerintah imbauannya kan cukup di rumah saja," ujar dia.
Ia juga berharap agar persoalan ini menjadi perhatian semua warga. Klitih harus ditangani namun dengan cara-cara yang sesuai hukum.
"Harusnya kita berupaya membuat Jogja aman dari klitih, walaupun ini juga menjadi tantangan. Tapi harus disuarakan bahwa Jogja aman, masyarakat anti klitih, ya kita lawan bersama dengan cara yang benar," kata dia.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Jogja Bab Getih dan Klitih, Ketika Kemanusiaan Tergerus Kekerasan
-
Seret Sajam Di Jalanan, Gibran Geram Siap Habisi Pelaku Klitih yang Tertangkap
-
Gibran Murka Siap Habisi, Pelaku Klitih yang Viral Seret Pedang di Jalan Ditangkap
-
Anak di Bawah Umur Pelaku Klitih Tidak Bisa Dihukum? Ini Penjelasannya
-
Komnas HAM Sebut Polsek Kotagede dan Polsek Sewon Lakukan Pelanggaran HAM ke Tiga Pelaku Klitih Yogyakarta
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
Terkini
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin