SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman memutuskan, sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman masih akan menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM), kendati SKB Empat Menteri soal PTM 100% sudah diterbitkan.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan edaran ke sekolah-sekolah perihal kebijakan memasuki semester baru Januari 2022.
"Kami masih menyelenggarakan PTM terbatas seperti semester lalu selama dua pekan," kata dia, Senin (3/1/2022).
Ery menambahkan, pihaknya selama dua pekan ke depan akan mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas, untuk memastikan tak ada lonjakan kasus Covid-19 di sekolah.
Besok (Selasa, 2/1/2022), Disdik akan berkoordinasi dengan Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten, OPD terkait, serta instansi lain terkait termasuk Polres, Kodim, Dinas Kesehatan, untuk menyikapi SKB Empat Menteri.
"Kalau dua pekan itu kondusif tak ada lonjakan, kemungkinan kami baru melaksanakan SKB 4 menteri," tuturnya.
Evaluasi dilakukan selama dua pekan, sambungnya, karena Disdik masih khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, menyoal kesehatan siswa di masa pandemi.
Evaluasi diambil kurun waktu dua pekan, memperhitungkan masa inkubasi Covid-19.
"Setelah evaluasi dua pekan pertama, baru kami putuskan soal PTM 100 persen. Kalau dua pekan tak ada lonjakan, baru dimulai," imbuhnya.
Baca Juga: Sekeluarga Asal Sleman Kecelakaan di Tol Ngawi, Dua Korban Tewas
Selama PTM terbatas, sivitas sekolah harus tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat seperti masa kemarin. Baik itu mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir/handsanitizer, pembatasan kapasitas siswa hingga wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.
Bila PTM 100% diterapkan, maka pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan, namun seluruh siswa bisa masuk kelas.
Tidak menutup kemungkinan, anak yang sakit tidak diperbolehkan masuk kelas terlebih dahulu selama PTM 100%.
"Pembelajaran tiap hari, maksimal enam jam seperti SKB Empat Menteri. Itu nanti ditentukan paska evaluasi," ucapnya.
Hingga saat ini, sudah seluruh Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Sleman menerapkan PTM terbatas.
"Taman Kanak-kanak kami harapkan juga sudah bisa semuanya [PTM terbatas] bagi yang siap. Kalaupun belum siap, masih diizinkan pembelajaran jarak jauh," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api