Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 03 Januari 2022 | 12:47 WIB
Bendera Korea Utara. [Sazali Ahmad / AFP]

SuaraJogja.id - Sebuah peristiwa langka terjadi di Korea Selatan. Salah seorang warganya membelot ke Korea Utara dengan menembus perbatasan yang dijaga sangat ketat.

Menurut keterangan militer Korsel pada Minggu (2/1/2022), peristiwa seperti itu sangatlah jarang terjadi.

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan melancarkan operasi pencarian setelah pihaknya mendeteksi keberadaan warga tersebut pada Sabtu (1/1) pukul 21.20 waktu setempat di bagian timur Zona Demiliterasi, kawasan yang memisahkan Korsel dan Korut.

"Kami mendapat kepastian bahwa orang tersebut menyeberangi perbatasan Jalur Demarkasi Militer pada sekitar pukul 22.40 dan lari ke (Korea) Utara," kata JCS.

Baca Juga: Ui Jo dan Hyomin T-ara Terciduk Dispatch, Dilaporkan Kencan dan Liburan Bersama di Swiss

JCS tidak bisa memastikan apakah orang tersebut berada dalam keadaan hidup, tetapi telah mengirimkan pemberitahuan kepada Korut melalui saluran khusus militer agar mereka melakukan pengamanan.

Aksi melintasi perbatasan itu, yang di Korea Selatan merupakan tindakan ilegal, terjadi pada saat Korea Utara sedang menerapkan langkah-langkah tegas dalam menangani penyebaran virus corona.

Korut sejak awal 2020 telah menutup wilayah-wilayah perbatasannya kendati belum mengungkapkan ada kasus infeksi virus tersebut.

Kemarahan masyarakat dan keributan politik bermunculan setelah pasukan Korut menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel, yang hilang di laut pada September 2020.

Pemerintah Korut di Ibu Kota Pyongyang berdalih, insiden itu terjadi di tengah aturan penanganan COVID-19. Pyongyang kemudian menyatakan permohonan maaf.

Baca Juga: Asnawi Mangkualam Buka-bukaan Alasan Berkarir di Luar Negeri, Singgung Anak Muda Indonesia

Hubungan antara Korut dan Korsel menjadi suram setelah perundingan antara Korut dan Amerika Serikat, soal pelucutan senjata nuklir, mengalami kebuntuan pascapertemuan pemimpin Korut dan AS pada 2019 --yang berakhir dengan kegagalan.

Korea Selatan dan pasukan AS yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara teknis masih berperang dengan Korea Utara sejak Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian perdamaian. [ANTARA]

Load More