SuaraJogja.id - Sebuah kejadian tak menyenangkan dialami seorang penumpang kereta di Stasiun Gubeng Surabaya. Ia tertinggal kereta gegara petugas di stasiun setempat terlambat membuka gerbang boarding.
Pemilik akun Basdian Kurniadi mengungkapkan kejadian tak menyenangkan tersebut terjadi saat ia akan berangkat naik kereta menuju Pasuruan di Stasiun Gubeng.
Ia bercerita bahwa berdasarkan jadwal kereta dari Surabaya menuju Pasuruhan berangkat pukul 03.10, tetapi hingga mendekati waktu berangkat, gerbang boarding belum dibuka dan tidak ada petugas.
"Selamat pagi @KAI121 Saya ingin melaporkan kejadian tidak menyenangkan yang saya alami di Stasiun Gubeng Surabaya karena perlakuan petugas atas nama Putut",
Baca Juga: Pasien Omicron di Surabaya Sempat Jalan-jalan di Bali 5 Hari Dan Menginap di Nusa Dua
"Saya salah satu penumpang KRD (681) asal Surabaya Gubeng tujuan Pasuruan. Kereta dijadwalkan berangkat pukul 03.10 dari Surabaya Gubeng. Namun hingga mendekati waktu berangkat, gerbang boarding belum dibuka dan tidak ada petugas",
"Pukul 03.10 petugas baru datang dan membuka gerbang boarding. Alhasil ketika kami sedang menuju kereta, kereta lebih dulu berangkat dan kami tertinggal",
"Saya bersama penumpang yang lain mencoba meminta pertanggungjawaban kepada petugas yang bersangkutan namun seakan lepas tangan, kami hanya diberikan alternatif untuk membeli tiket dan naik kereta selanjutnya dengan tujuan Bangil (16 km dari Stasiun Pasuruan)",
"Sedangkan kereta Bangil ke Pasuruan baru ada pukul 13.38 dan kereta Surabaya Gubeng ke Pasuruan baru ada pukul 11.41. Tentu kemudian saya meminta pertanggungjawaban lebih lanjut karena saya bersama penumpang lain ketinggalan kereta bukan karena kesalahan kami. Petugas malah bangkit dari kursinya dan menantang saya untuk berkelahi sambil mengucapkan kata-kata yang tidak pantas",
"Kami bukan mempersoalkan kerugian tiket seharga Rp 6000, tapi kami memiliki tanggung jawab untuk bekerja di pagi hari dan mempercayakan transportasi kami kepada PT. KAI. Apalagi perlakuan tidak pantas yang secara pribadi saya dapat dari petugas yang bersangkutan",
Baca Juga: Warga Surabaya Pasien Pertama Kasus Omicron, WNA Palestina Kabur dengan Curi Mobil
"Saya mohon kejadian ini ditindaklanjuti secara tegas oleh PT. Kereta Api Indonesia supaya petugas lain dapat memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang. Dalam kasus ini, pelanyanan yang diberikan petugas yang bersangkutan jauh daripada baik. @KAI121 @e100ss", terangnya.
Berita Terkait
-
Ratusan Ribu Pemudik Diprediksi Bakal Kembali ke Jakarta Pakai Kereta, Masuk Berkala hingga 11 April
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Mau Mudik Bareng Hewan Kesayangan? KAI Tawarkan Layanan Kargo Diskon 40 Persen
-
Debut Timnas Indonesia, Joey Pelupessy Malah Kesengsem dengan Sosok Asal Surabaya
-
Pelatih Persebaya Surabaya Sorot Pentingnya Program Individu Selama Libur Panjang
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik