SuaraJogja.id - Kebijakan memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di seluruh sekolah pada 2022 ini nampaknya belum bisa berjalan optimal di DIY. Peserta didik yang selama dua tahun terakhir lebih banyak mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi COVID-19 akhirnya tidak nyaman berada di sekolah.
Sejumlah siswa pun tidak semangat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Meski jam pelajaran masih belum penuh, mereka malas mengikuti kegiatan di sekolah.
"Jadi kondisinya PTM sekarang jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya. Antusiasme anak untuk mengetahui hal-hal yang baru di sekolah yang disampaikan guru itu kurang," ungkap Kepala SMAN 10 Yogyakarta, Sri Murni disela PTM di sekolah setempat, Senin (03/01/2022).
Menurut Murni, pembiasaan kerja keras selama belajar pun juga dirasakan melambat saat ini. Para siswa pun tidak memiliki semangat untuk mencari informasi belajar dari luar sekolah meski difasilitasi gadget dengan teknologi modern.
Baca Juga: Viral Video Diduga Klitih di Barat Tugu Kota Jogja, Begini Kronologinya
Dimungkinkan siswa lebih banyak menggunakan gadget untuk hal-hal diluar belajar. Sementara pengawasan pun berkurang karena kesibukan orang tua selama PJJ.
"Harusnya anak-anak serius untuk mempelajari apa yang berkaitan dengan matapelajaran. Tapi kadang anak anak terdampar di game dan sebagainya. Mereka tidak bisa hanya dibekali gadget terus anak bisa belajar mandiri," tandasnya.
Murni menambahkan, masalah ini akan segera ditangani pihak sekolah. Dengan demkian PTM persen yang baru akan dilaksanakan 100 persen mulai 10 Januari 2022 mendatang bisa kembali meningkatkan semangat peserta didik untuk kembali bersekolah.
Diantaranya dengan mengubah konsep pembelajaran dengan lebih inovatif. Apalagi nantinya guru harus mengajar dua shift saat PTM 100 persen. Dengan jumlah peserta didik lebih dari 600 siswa, konsep dua shit PTM ini dirasa akan mengurangi resiko penularan COVID-19. Setiap matapelajaran hanya diberikan selam 30-60 menit setiap harinya mulai pukul 07.00 -10.30 WIB untuk shift pagi dan pukul 11.00-14.30 WIB untuk shift siang.
"Saat PTM sudah full seratus persen, sekolah tetap memberlakukan dua shift KBM, pagi dan siang dalam rangka mengantisipasi penularan covid-19 sehingga para guru mengajar dua kali sehari. Untuk memudahkan pembelajaran, para guru bisa menyiapkan materi video yang inovatif agar anak-anak tertarik belajar," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Lengkap dari Balapan ke Tugu
Sekolah juga berencana mengundang motivator untuk membangkitkan motivasi anak-anak mengikuti PTM tanpa malas. Hal ini penting karena selama dua tahun terakhir, mereka tidak pernah datang ke sekolah untuk belajar luring.
Berita Terkait
-
Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Jogja Tahun 2025 Dibuka? Ini Info Tanggalnya
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan