SuaraJogja.id - Beredar informasi di dunia maya Alun-alun Utara yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Keraton Yogyakarta dijual dengan nilai yang fantastis.
Seperti yang diungkapkan oleh Eka Haryanta, warga Srimartani Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul yang sering bermain game virtual. Ia mengaku tercengang ketika melihat Alun-alun Utara dijual dalam situs next earth oleh pemilik akun Yofhiant sebesar 240 USDT.
"Kaget juga, kemarin saya jumpai dijual 254,31 USDT,"ujar Eka, Selasa (4/1/2022).
Eka juga menemukan postingan di twiter @ridlwandjogja di mana ia menampilkan postingan mau beli alun alun utara di metaverse jebul sudah keduluan ada yang ambil. Untuk meyakinkan, ridlwan menampilkan screenshot harga jual alun-alun utara.
Eka mengaku heran dengan Alun-alun Utara yang dijual meskipun hanya berdasarkan virtual map. Eka mempertanyakan apakah pihak keraton Yogyakarta mengetahuinya.
Menurutnya, pihak keraton harus menyikapi hal tersebut. Karena meski hanya di dunia virtual namun ke depan potensi penyimpangan pemanfaatan secara virtual bisa saja terjadi.
"Jika itu diklaim secara virtual untuk kepentingan ekonomi oleh pihak tertentu. Keraton nanti tidak bisa apa-apa,"ujar dia.
Eka mencontohkan, ruang Alun-alun Utara tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan secara virtual seperti pameran virtual, lokasi pertandingan game ataupun event-event virtual berbasis Alun-alun Utara bisa saja terjadi. Karena biasanya, untuk menyewa 'lahan virtual' tersebut harus membayar secara virtual yaitu crypto currency.
Eka menjelaskan jika Alun-alun Utara sudah dijual secara virtual dan pembeli akan mendapat hak minted dari minting blockchain pihak lain maka ke depan Keraton sudah tidak bisa berbuat banyak. Bahkan Keraton nanti juga harus membayar ketika akan memanfaatkan secara virtual.
Baca Juga: 9 Potret Prewedding Roro Fitria, Usung Konsep Keraton Yogyakarta
Hendy Prasetyo, warga Bantul yang berdomisili di Kota Yogyakarta juga mengatakan melalui situs next earth dan earth 2 dengan fitur buy land muncul harga jual Alun-alun Utara. Hal ini harus jadi perhatian karena pemanfaatan kepemilikan barang atau lokasi secara virtual bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi sepihak.
"Hal itu sebenarnya baru bisa dirasakan 5-10 tahun yang akan datang. Maka dari sisi regulasi harus segera diantisipasi dan disikapi,"tandas programer komputer ini.
Ini Kata Cucu HB VIII Soal Alun-Alun Utara Dijual
Cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestrianing mengaku kaget dengan penjualan secara virtual Alun-alun Utara tersebut. Jika memang dijual maka dengan sedikit berseloroh, ia dan keluarga keraton Yogyakarta akan tinggal di mana.
"Nek kabeh-kabeh didol terus aku manggon nengdi?(Kalau semuanya dijual terus saya tinggal di mana),"tutur lelaki yang akrab dipanggil Gusti Aning ini.
Menurutnya, pengelola aset keraton harus segera bersikap agar ada kepastian terkait kepemilikan. Karena meski virtual, namun harus diantisipasi sedini mungkin. Bukan sesuatu yang mustahil, aset keraton secara virtual dimiliki oleh orang yang tidak berhak.
Tag
Berita Terkait
-
Penggunaan Dana Keistimewaan DIY Disorot, Aktivis JCW Singgung Pagar Alun-Alun Utara
-
Ungkap Alasan Alun-Alun Utara Dipagari, Twit Putri Keraton Jogja Buat Warganet Ngamuk
-
Melawan Gibran, Pedagang Luar Kota Nekat Berjualan di Alun-alun Utara Keraton Solo
-
Tok! Pedagang Luar Kota Dilarang Berjualan di Alun-alun Utara Keraton Solo Selamanya
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
-
UII Pasang Badan Bela Aktivis: 'Kami Tolak Perburuan Dalang Kerusuhan, Ini Pembungkaman!
-
'Kuburan Demokrasi' Dibuat di UII: Mahasiswa Geram, Tuntut Pembebasan Paul dan Aktivis Lain
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih