SuaraJogja.id - Jajaran Ditresnarkoba Polda DIY berhasil mengungkap peredaran ganja yang ditengarai merupakan jaringan antar provinsi. Dari lima pelaku yang berhasil diamankan polisi berhasil menyita barang bukti berupa ganja kering mencapai 7,5 kilogram.
Dir Resnarkoba Polda DIY Kombes Adhi Joyokusumo menuturkan, pengungkapan kasus kali ini menjadi yang terbesar di wilayah DIY. Disebutkan, barang bukti berupa ganja kering itu sendiri berasal dari wilayah Sumatra.
"Ya sementara untuk saat ini besar lah (terbesar di DIY). Tapi kita coba lihat ada yang lebih besar lagi mungkin ada, karena ini masih ada TO (target operasi) yang belum tertangkap. Semoga segera," kata Adhi kepada awak media di Mapolda DIY, Rabu (5/1/2022).
Ia menegaskan pihaknya selalu berkomitmen untuk melakukan penindakan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika berbagai jenis di wilayahnya.
"Semoga bisa segera kita ungkap lagi karena kemana pun saya bilang kejar, sampai sumbernya sampai mentok diujung gunung pun kita kejar," tegasnya.
Dalam kasus pengungkapan kali ini, kata Adhi, tidak semua barang bukti ganja itu akan diedarkan di wilayah Yogyakarta. Namun dari pengakuan tersangka sebagian ganja rencananya akan diedarkan di DIY untuk menyambut malam tahun baru.
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun kepolisian ganja-ganja juga bakal diedarkan di wilayah Bali. Dengan terlebih dulu melewati beberapa lokasi termasuk salah satunya Jogja.
"Iya mau dibawa ke Bali juga. Jadi dari Sumatra, dibawa ke Jakarta, Bandung, Bogor, Jogja, Bali distribusinya. Memang enggak (semua diedarkan di Jogja), memang kemarin pengakuan sebagian diedarkan di sini untuk menyambut malam tahun baru, untuk party (pesta) untungnya ya terungkap," ujarnya.
Adhi menduga pengungkapan kali ini masih berada dalam satu jaringan saja. Sehingga masih ada jaringan-jaringan pengedar lain yang masih bermain mendistribusikan ganja maupun obat-obatan terlarang lainnya.
Baca Juga: Niat untuk Pesta Tahun Baru, Pengedar Ganja Antarprovinsi Ditangkap Polisi
"Mungkin ini hanya satu dari jaringan yang bermain lah, sama seperti kemarin obat keras kemarin itu. Itu mungkin hanya satu dari jaringan yang bermain. Kita masih tetep kejar terus," ucapnya.
Dijelaskan Adhi, penggunaan ganja sendiri diasumsikan bahwa satu orang bisa mengonsumsi rata-rata 0,5 sampai 1 gram.
"Berarti dengan 7 kilogram ini kita asumsikan 0,5 gram aja berarti sekitar 14 ribu ya. Jadi 14 ribu orang lah bisa kita selamatkan dari penyalahgunaan ganja," ungkapnya.
Ia tidak menampik bahwa permintaan pasar di wilayah DIY sendiri terhadap ganja memang tergolong cukup banyak. Terlebih dari sisi pengguna atau konsumen yang memesan ganja tersebut.
Oleh sebab itu diperlukan pengungkapan lebih jauh terkait jaringan pengedaran itu sendiri. Tidak bisa hanya konsumen atau penggunanya saja tapi harus sampai ke akarnya.
"Rata-rata di sini konsumen. Kalau kita hanya berkutat di sini hanya dapat konsumen saja. Sedangkan itu jaringannya ngambil mau sampai distributornya to, penyalurnya. Ibarat kalau kita memotong pohon cuma daunnya saja nggak mati to, jaringan tetep hidup. Kalau kita potong sampai akar-akarnya satu jaringan mati, kan gitu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Niat untuk Pesta Tahun Baru, Pengedar Ganja Antarprovinsi Ditangkap Polisi
-
Kasus Tanaman Ganja Ini Jadi Kasus Pertama Bagi Kepolisian Probolinggo
-
Jual Dodol yang Bisa Bikin Mabuk, Pria di Bandung Barat Diciduk Polisi
-
Aksi Klitih Ramai Lagi di Akhir Tahun? Begini Penjelasan Polda DIY
-
Selama 2021, BNNK Samarinda Ungkap Peredaran Narkotika yang Dilakukan 12 Tersangka
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD
-
Dana Pusat Menyusut, Yogyakarta Pangkas Anggaran: Proyek Jalan dan Gedung Terancam Mandek
-
Yogyakarta Klaim Sukses Program MBG, Hasto Wardoyo: Tak Ada Kasus Keracunan