SuaraJogja.id - Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Jogja sudah berjalan 3 hari berimbas positif terhadap sejumlah pedagang seragam di Jalan Ibu Sarwo, Kota Jogja. Meski belum diterapkan 100 persen, sejumlah pedagang mendapat peningkatan pendapatan.
Salah seorang penjual seragam di toko Berdikari, Mira menerangkan, adanya kebijakan PTM 100 persen berdampak pada perekonomiannya. Sebab, dua tahun berjalan tidak ada pemasukan signifikan
“Kalau sekarang, sudah ada peningkatan. Kemarin sempat tidak operasi dua tahun. Nah September 2021 sampai sekarang bisa melayani pembeli lagi,” kata Mira, ditemui di toko miliknya, Rabu (5/1/2022).
Mira mengaku, ada peningkatan penjualan seragam sekolah saat ini. Jumlahnya tak tanggung-tanggung mencapai 100 persen.
“Alhamdulillah lah, ya sudah 100 persen meningkat. Mulai Jumat sampai sekarang banyak yang belanja, tidak berhenti. Apalagi yang mendapat bantuan pemerintah untuk beli seragam,” jelas Mira.
Mira menuturkan, pelanggan yang datang ke tokonya mencari seragam untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Bahkan dia mengakui sampai kehabisan stok seragam SD, karena tingginya permintaan seragam itu.
“Saat ini seragam SD yang paling banyak. Untuk SMP dan SMA malah belum ada. Karena ramai banget, stoknya (SD) habis semua,” katanya.
Orang tua atau pembeli biasanya membeli sebanyak empat setel seragam untuk anak-anaknya.
“Satu orang kadang membeli empat setel, dari terkecil sampai terbesar. Kalau sehari itu 20 setel, ya besoknya bisa 40 setel,” ungkapnya.
Baca Juga: Gibran Tak Buru-buru Terapkan PTM 100 Persen: Keselamatan Siswa Kita Utamakan
Kendati mengalami kenaikan permintaan dan terkendala stok, untuk harga per satu setel seragam tidak ada kenaikan.
“Harganya masih sama dengan dua tahun lalu. Untuk seragam SD satu setel itu Rp130 ribu untuk perempuan dan laki-laki yang lengan Panjang. Paling tinggi ya Rp155 itu untuk ukuran terbesar,” terang dia.
Salah satu pembeli seragam di Jalan Ibu Sarwo lainnya, Ugi Purwanti mengatakan, dirinya datang ke toko perlengkapan seragam sekolah lantaran minggu kedua bulan Januari anaknya sudah harus memakai seragam sekolah sesuai ketentuan.
“Kebetulan di sekolah anak saya kan minggu pertama ini boleh pakai seragam bebas, karena pertimbangannya ada yang belum beli seragam. Nanti pekan kedua sudah wajib pakai seragam yang ditentukan," kata Ugi.
Berita Terkait
-
Gibran Tak Buru-buru Terapkan PTM 100 Persen: Keselamatan Siswa Kita Utamakan
-
Muncul Omicron Buat Pemkot Bogor Tunda PTM 100 Persen
-
Syukuran PTM Terbatas, Siswa SD di Magelang SantapNasi Kembulan
-
Kasus Omicron Terus Bertambah, Pemkab Cianjur Percaya Diri Siap Gelar PTM 100 Persen
-
Belum Izinkan PTM 100 Persen, Bantul Tunggu Hasil Kajian Epidemiologi
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan