SuaraJogja.id - Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amin Soebandrio mengatakan mutasi pada virus termasuk virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 belum tentu menyebabkan virus bertambah kuat, sebaliknya bisa mengakibatkan virus bertambah lemah.
"Dari sekian banyak mutasi, itu justru sekitar 45 persen menyebabkan virusnya mati," kata Amin seperti dikutip dari Antara.
Amin menuturkan sekitar 30 persen dari mutasi menyebabkan virus bertambah lemah dan sekitar 20 persen tidak menyebabkan perubahan apapun pada virus. Sementara yang menyebabkan virus bertambah aktif atau "kuat' cuma 4-5 persen dari mutasi.
Amin menuturkan tidak selalu hasil dari mutasi virus menyebabkan kemunculan varian yang lebih berbahaya. Meskipun peluang bertambah "kuat" suatu virus dari proses mutasi terbilang kecil, tetap harus diperhitungkan.
Baca Juga: BRIN: Mantan Tenaga Honorer dan Pegawai Non-Pegawai Negeri Diberi Tawaran yang Sama
Menurut Amin, dari kemungkinan kecil itu, varian hasil mutasi yang berhasil lolos dari tekanan lingkungan seperti dari vaksinasi dan obat-obatan, akan menjadi varian yang lebih "kuat".
"Sebenarnya kemungkinannya kecil tapi yang berhasil lolos itu tambah jadi lebih "kuat" dari tekanan lingkungan baik itu oleh vaksinasi oleh obat dan sebagainya," tutur Amin.
Amin menuturkan ada kemungkinan varian bisa lolos dari antibodi yang ditimbulkan baik dari vaksinasi maupun infeksi alamiah. "Semua mutasi bisa seperti itu, jadi tergantung mutasinya ada di mana," ujarnya.
Belum lama varian baru Omicron mencuat, muncul lagi varian baru, yakni varian IHU. Sementara ini, belum ada informasi mengenai ada tidaknya kecenderungan varian IHU lolos dari perlindungan antibodi yang tercipta usai menjalani vaksinasi atau infeksi alamiah.
Baca Juga: Tim Periset Vaksin Merah Putih Diklaim Makin Kuat dengan Integrasi Eijkman ke BRIN
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Cara Agar Cacar Air Cepat Kering Dan Tidak Gatal
-
9 Cara Agar Cacar Air Tidak Bertambah Banyak, Diantaranya Mandi Dengan Bahan Ini
-
Penyebab Cacar Air pada Anak: Tips Perawatan di Rumah yang Efektif
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025