SuaraJogja.id - Aksi bapak bejat di Bantul, Nuryadi (50) yang tega mencabuli putri kandungnya dan dua orang adik iparnya belum lama terungkap. Anak kandungnya yang dicabuli akhirnya berani mengungkapkan peristiwa tragis yang menimpanya ke Guru BK beberapa hari lalu.
"Bukan tanpa sebab, namun lebih karena psikologis korban sendiri,"kata Ketua Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Bantul, Muhammad Zainul Zein, Jumat (7/1/2022).
Hal tersebut dikarenakan korban berusaha menutupi kasus yang menimpanya agar tidak diketahui orang lain. Selama ini korban khawatir ketika peristiwa yang menimpanya diketahui orang justru akan membuatnya malu.
Korban juga merasa ketakutan jika ia melapor ke orang lain akan membuat ayahnya marah dan lantas melakukan penganiayaan. Karena bapak bejatnya ringan tangan dan sering melakukan penganiayaan.
Baca Juga: Bantul Targetkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Selesai Pertengahan Januari
"Tak hanya dirinya, nanti ibunya atau kakaknya menjadi korban penganiayaan," ujar dia.
Korban bersama keluarganya sangat takut dengan pelaku karena memiliki sifat tempramental, mudah marah dan ketika marah bisa langsung melakukan penganiayaan dengan sasaran anggota keluarga.
Selama ini memang tidak ada ancaman secara verbal langsung ke korban. Yang ada hanyalah ancaman psikis seperti tidak akan memberinya uang jajan atau tidak membiayainya sekolah. Tetapi korban lebih memilih untuk diam.
"Alasannya karena malu dan takut ayah kandungnya marah, korban lebih memendam kasus yang menimpanya selama bertahun-tahun. Jadi baru belum lama ini berani melapor,"ujar dia.
Korban Belum Divisum
Baca Juga: Dinkes Bantul Sebut Varian Omicron Belum Ditemukan Sampai Saat Ini
Ketua Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Bantul, Muhammad Zainul Zein mengungkapkan usai kasus ini terungkap bahkan hingga ke tangan polisi, korban menjadi lebih menutup diri. Saat ini korban memang mengalami tekanan psikologis yang luar biasa.
Berita Terkait
-
Tampang Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar saat Kenakan Jersey Tahanan Akibat Pencabulan Anak di Bawah Umur
-
Cabuli 3 Anak dan Seorang Wanita Dewasa, Eks Kapolres Ngada Bakal Disidang Etik Senin Depan
-
Kapolri Pastikan Tindak Tegas AKBP Fajar atas Skandal Pedofil dan Narkoba, Mulai Pidana dan Etik
-
Kasus Cabuli Mantan Pacar, Hari Ini Mario Dandy Bawa Saksi Meringankan ke Sidang, Siapa?
-
Kasus Gula dan Minyak Jadi Sorotan, Publik Singgung Pengakuan Jokowi: 10 Tahun Diam?
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB