SuaraJogja.id - Merespons laporan serta aduan masyarakat terhadap marak terjadinya kejahatan jalanan atau klitih di wilayah DI Yogyakarta, Polsek Umbulharjo membentuk tim patroli berjuluk Redam Gulung Kejahatan (Regul). Hal itu untuk meminimalisasi terjadinya klitih yang kerap terjadi di wilayah Umbulharjo.
Kapolsek Umbulharjo Kompol Achmad Setyo Budiantoro mengatakan, tim Regul berlambang berang-berang tersebut sudah ada sejak 2020 lalu.
"Hal itu dilakukan sebagai bentuk respons terhadap masukan masyarakat terkait antisipasi tindak kejahatan jalanan khususnya pada malam hari," terang Setyo dihubungi wartawan, Jumat (7/1/2022).
Setyo mengungkapkan, tim itu merupakan gabungan dari beberapa fungsi di Polsek Umbulharjo, mulai dari Reskrim, Intelkam, Bhabinkamtibmas, Lalulintas, Samapta, beserta anggota staf.
"Ini penting menjadi perhatian kami karena kasus kejahatan jalanan kembali muncul saat ini," ungkap dia.
Tim tersebut dikhususkan melaksanakan patroli setiap malam hari hingga subuh. Hal itu menyusul kejadian klitih kerap muncul pada jam-jam tersebut.
"Memang ketika patroli tidak bisa langsung menemukan pelaku-pelakunya. Namun saat ada laporan masyarakat kami berusaha untuk bergerak cepat," katanya.
Dalam operasinya, tim Regul mengendarai motor berpatroli ke titik rawan serta tempat gelap yang berpotensi menjadi tempat berkumpul para remaja.
"Tempat nongkrong dan tempat sepi selalu menjadi sasaran kami. Beberapa titik rawan juga sudah kami pantau untuk menghalau remaja-remaja itu berkumpul," katanya.
Baca Juga: Viral Status Pengiriman ke Jogja Kurir Dikejar Klitih, Bikin Panik daripada Tersesat
Setyo juga berharap dengan terjunnya tim itu mampu menjadi salah satu upaya Jogja untuk menghilangkan klitih. Di sisi lain, peran orang tua dan masyarakat cukup dibutuhkan agar kejahatan jalanan malam hari ini bisa diatasi.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan bahwa klitih itu didominasi oleh remaja yang masih berstatus pelajar. Pihaknya juga mendorong untuk memerangi klitih.
"Maka ada peran yang perlu dilakukan bersama dari hulu hingga hilir. Artinya dari aparat polisi harus lebih tegas, sementara orang tua dan guru harus ikut terjun pada persoalan ini," ujar Haryadi, Kamis (30/12/2021).
Berita Terkait
-
Viral Status Pengiriman ke Jogja Kurir Dikejar Klitih, Bikin Panik daripada Tersesat
-
Dibanding Alkohol, Polda DIY Sebut Pil Koplo Lebih Berdampak pada Kemunculan Klitih
-
Bukan Cuma Polisi, Sosiolog Sebut Penanganan Klitih Juga Tanggung Jawab Pemda
-
Kejahatan Jalanan Kembali Marak, Sosiolog UGM Soroti Stigma Anak Nakal
-
Sosiolog UGM: Istilah Soal Klitih Tidak Penting, Lebih Baik Diagonis Problemnya
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
-
Kapan Pemain Timnas Indonesia Berkumpul Hadapi FIFA Matchday? Ini Jadwalnya
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
Terkini
-
Berbagai Keunggulan Jika Anda Gabung Promo Novablast 5
-
Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja
-
Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?
-
Ricuh di Jogja, Polisi Pastikan Ratusan Suporter Asal Bandung sudah Dipulangkan
-
Ricuh Suporter PSIM dan Persib di Jogja, Polisi Sebut Timbulkan Beberapa Korban Luka