SuaraJogja.id - Fenomena spirit doll atau boneka arwah kembali muncul ke permukaan setelah banyak publik figur di Indonesia yang memilikinya. Tak sedikit bahkan masyarakat yang kemudian menganggap boneka arwah itu laiknya manusia sungguhan.
Tidak tanggung-tanggung, ada beberapa orang yang rela merogoh kocek lebih dalam hanya untuk mempekerjakan babysitter bagi spirit doll tersebut. Gajinya pun tidak main-main bisa mencapai jutaan rupiah.
Dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Sindung Tjahyadi buka suara terkait fenomena tersebut. Walaupun ia tidak terlalu mempersalahkan keputusan mempekerjakan babysitter itu tapi hal tersebut tetap dinilai berlebihan.
"Untuk yang sampai dengan babysitter dan sebagainya ya saya kira silakan lah wong itu uang-uang mereka sendiri. Walaupun sebenarnya berlebihan," kata Sindung saat dikonfirmasi awak media, Senin (10/1/2022).
Sindung menuturkan bahwa memang terkait doll atau boneka apapun itu sangat-sangat mungkin untuk kemudian 'hidup'. Dalam artian boneka itu 'dihidupkan' oleh orang yang memilikinya itu atau orang yang kemudian memproyeksikan dirinya pada boneka itu.
Namun kemudian sekarang justru hal itu sudah bergeser baik dari wujud, makna serta fungsi. Berbeda dengan spirit doll yang ada pada masa sebelumnya.
"Kalau spirit doll yang sebelumnya itu tidak seperti bayi boneka. Itu misalnya ada ya tergantung budaya juga, ada spirit doll yang serem itu doll ya paling hanya kain putih kemudian dibentuk seperti pocong kecil. Nah itu kemudian ditempatkan atau ditaruh ditempat tertentu pasti yang bersangkutan mesti terteror. Fungsinya kan juga memang tidak baik," paparnya.
Disamping itu, lanjut Sindung, ada pula spirit doll yang kemudian memang tujuannya untuk menguatkan, menjadi pelindung. Untuk itu pun sudah ada manual-manual atau cara membuat spirit dollnya sendiri.
"Itu bahannya kalau yang earth atau bumi itu ya bahannya dari kayu, uwuh (sampah), daun kering, tapi itu memang itu fungsinya sebagai penguat, pelindung dan memang manusia, saya tidak tahu mungkin nanti teman-teman psikologi yang bisa menjelaskan bahwa manusia itu benda apapun yang kemudian dipujanya itu benar-benar punya dalam tanda petik sesuatu yang berbeda dari kondisi alamiahnya," urainya.
Baca Juga: Heboh Soal Spirit Doll, Dosen Filsafat UGM: Bukan Hal Baru di Masyarakat Kita
Lalu apakah tepat sebenarnya menjadikan spirit doll itu seolah sebagai laiknya manusia sungguhan?
Sindung kemudian menilik pada pemahaman tentang manusia itu sendiri. Menurutnya manusia selalu dalam posisi tarik menarik antara materialitas dan spiritualitas.
Jika kemudian hidup manusia itu lebih terdorong untuk dimensi materialitas tentu kebutuh-kebutuhan apapun yang kemudian dia penuhi relatif itu sifatnya material. Ia mencontohkan spirit doll yang ramai sekarang adalah bagian dari materialitas itu sendiri.
"Misalnya kalau seperti spirit doll model yang baru ini, menurut saya lebih ke materialitas. Bukan spirit, karena kalau spirit itu biasanya kemudian tidak lagi dalam tanda petik melalui boneka itu kemudian melakukan komodifikasi. Jadi lebih sungguh-sungguh lebih ke penjimatan," ungkapnya.
Misalnya saja juga terkait dengan batu akik yang sering digunakan oleh masyarakat. Batu akik itu sebenarnya adalah benda biasa saja namun tidak sedikit orang yang menganggap batu itu memiliki kekuatan lebih.
"Dalam batas tertentu saya kira setiap orang dengan kadarnya masing-masing itu punya kecenderungan seperti itu, serasional apapun manusia itu. Memang lebih ke sugesti diri. Tapi kan tak biasa dan tak wajar kalau kemudian orang menyadari sepenuhnya bahwa ini saya mensugesti diri saya, kan tidak seperti itu. Tapi sudah relatif dianggap natural kalau kemudian pakai jam tertentu itu kemudian saya jadi tepat waktu terus, misalnya seperti itu," terangnya.
Berita Terkait
-
Heboh Soal Spirit Doll, Dosen Filsafat UGM: Bukan Hal Baru di Masyarakat Kita
-
Disebut Punya Wahana Istana Spirit Doll, Begini Jawaban Admin Twitter Resmi Dufan
-
Polemik Adopsi Boneka Arwah Yang Dibolehkan, Ini Pernyataan Ustaz Yusuf Mansur
-
Fenomena Spirit Doll Viral, Ustaz Yusuf Mansur Singgung Adopsi Anak
-
Waduh! Fenomena Spirit Doll Bisa Berdampak Negatif ke Anak-anak
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Miris! 7.100 Warga Penerima Bansos di Jogja Terindikasi Terjerat Judol
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'