SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu video seorang warga yang menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru karena dianggap tidak sesuai dengan kepercayaannya viral di media sosial. Sorotan tajam pun bermunculan merespon video tersebut. Belakangan muncul ulasan dari Emha Ainun Najib atau Cak Nun terkait sesajen yang bertentangan dengan syariat Islam.
Lewat unggahan video di saluran YouTube Indonesia Satu yang diunggah pada tahun 2018 silam, Cak Nun yang sedang menghadiri sebuah acara dakwah di hadapan jamaahnya mengulas terkait budaya yang tak sejalan dengan syariat Islam.
"Budaya yang menentang syariat Islam harus dihilangkan tidak?," tanya seorang jamaah seperti dikutip Hops.id, Selasa (11/1/2022).
Cak Nun dengan tegas lantas menjawab bahwa sejumlah budaya yang ada di Indonesia saat ini justru sejalan dengan ajaran dan sikap Nabi Muhammad.
Baca Juga: Prabowo Diteriaki Penculik, Cak Nun Pasang Badan Gebrak Meja
"Rasulullah itu, sekarang misalnya sunat, sunat itu sebelumnya Nabi Muhammad sudah ada, sejak Nabi Ibrahim, akekah juga sudah ada. Apa yang dihilangkan, apanya? Kan sudah jelas syariatnya gimana," kata Cak Nun.
Cak Nun juga membahas soal sesajen yang dianggap banyak orang sebagai salah perwujudan menyembah makhluk lain selain Allah, yakni setan. Padahal sesajen itu merupakan salah satu wujud atau sikap menghormati ciptaan Allah.
"Kenapa sesajen menentang syariat? Siapa yang bilang sesajen itu menyembah selain Allah, orang itu menghormati saja kok. Siapa bilang kalau jaran kepang itu nyembah setan, itu siapa? Siapa yang bilang kalau kamu bikin sesaji itu artinya nyembah selain Allah, itu siapa? Itu menghormati ciptaan Allah," ujar Cak Nun.
Oleh sebabnya dia berpesan kepada banyak orang supaya tidak mudah menilai sesuatu dan memiliki pandangan positif terhadap berbagai fenomena.
"Jangan gampang-gampang menilai, mending husnudzon aja. Yasudah dia saja enggak menyakiti siapa-siapa, dia juga tidak merusak apa-apa. Semoga doanya diterima Allah. Anggap begitu saja dalam menyikapi hidup," tegas Cak Nun.
Baca Juga: Cak Nun Ungkap Kalangan Berkuasa di Indonesia, Bukan Jokowi dan Bukan juga Megawati
Cak Nun mengajak agar banyak orang bisa merdeka dengan pendapat dan penilaian masing-masing sesuai dengan akal sehatnya sehingga tidak mudah terpengaruh anggapan orang lain.
"Jangan cuma paham dari kata orang, kamu harus merdeka dari itu. Kamu harus punya pikiran sendiri, harus punya akal sendiri. Tidak ada agama, bagi manusia yang tidak punya akalnya. Jadi aku tidak menentang siapa-siapa, aku ini cuma mau kamu autentik dengan pilihanmu sendiri, Sebab kalau kamu ngomong begitu dan salah, kamu yang akan diadili malaikat dan gusti Allah," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Dari Driver Gocar Jadi Investor? Maruarar Sirait Terinspirasi Kisah Anak Muda Ini!
-
Tumis Haseum: Si Ajaib Penyelamat Lauk Sisa Lebaran yang Viral di TikTok
-
Siapa Sosok Walid? Tokoh Pemimpin Sekte di Serial Bidaah yang Viral di TikTok
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Instruksi Gubernur Aceh: Warga Kini Wajib Salat Berjamaah, Bagaimana Reaksi Mereka?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan