SuaraJogja.id - Sebanyak 32 kapal yang melintasi perairan Kepulauan Riau (Kepri), Indonesia, telah diperiksa dalam Operasi Gabungan Lancang Kuning yang melibatkan Bea Cukai dan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal IV) di daerah setempat.
"Dengan rincian 23 kapal oleh tim patroli dari Lantamal IV dan 9 kapal oleh tim patroli Bea Cukai," kata Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Khusus Kepri Ahmad Rofiq di Tanjungpinang, Selasa.
Tim patroli gabungan, kata Rofiq, sudah memastikan kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan lokasi patroli telah memenuhi kewajiban dan sesuai dengan prosedur.
Menurutnya, kegiatan operasi gabungan ini secara langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh positif terhadap keselamatan dan keamanan para pengguna laut.
Baca Juga: Bea Cukai Kudus Ungkap Penjualan Rokok Ilegal, Modusnya Bikin Geleng-geleng
Selain itu, meningkatkan kesepahaman dan hubungan antarinstansi penegak hukum di laut.
"Operasi gabungan ini dimulai tanggal 27 Desember 2021 dan resmi ditutup pada 10 Januari 2021 di Dermaga Fasharkan Mentigi Tanjung Uban Bintan," ungkapnya.
Operasi yang diselenggarakan selama kurun waktu dua pekan tersebut, lanjut dia, untuk mencegah risiko dan menegakkan hukum di laut, khususnya di perbatasan laut antara Indonesia dengan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Rofiq berharap, operasi bersama ini dapat terus diselenggarakan dengan melibatkan instansi penegak hukum di laut lainnya, sehingga terciptanya bentuk sinergi yang baik di Kepri.
“Saya rasa kegiatan operasi bersama ini sudah berjalan dengan optimal sesuai dengan prosedur," ujarnya.
Baca Juga: Bea Cukai Musnahkan 5 Juta Batang Rokok dan Pakaian Cakar di Makassar
Danlantamal IV Laksamana Pertama Dwika Tjahja Setiawan menegaskan Indonesia memiliki wilayah perbatasan laut yang sangat luas, khususnya di Kepri.
Ia menyebut letak geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga, terdapat banyak risiko yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Oleh karenanya, kata dia, perlu dilakukan pengawasan yang ketat oleh penegak hukum di laut.
“Kita semua harus memperkuat sinergi antarpenegak hukum di laut yang bertugas untuk menegakkan hukum dan menjaga kewibawaan negara. Indonesia adalah negara yang berdaulat dan kedaulatan itu harus kita jaga dengan baik,” kata dia.
Berita Terkait
-
Toyota Alphard Angkut Rokok Ilegal Diserahkan ke Kejaksaan
-
Gaya Hidup Mewah Tersorot, Giliran KPK Panggil Anak Andhi Pramono dalam Kasus TPPU
-
Dilaporkan Gegara Bertemu Eko, Alexander Marwata Gugat Larangan Pimpinan KPK Berhubungan dengan Pihak Berperkara ke MK
-
Bantah Dapat Keuntungan, Alex Marwata Ungkap Pertemuan dengan Eko Darmanto: Dia Mau Lapor Dugaan Korupsi di Bea Cukai
-
Sudah Periksa 23 Saksi, Giliran Pimpinan KPK Alex Marwata Bakal Diperiksa Polisi Jumat 11 Oktober
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Musnahkan Kemiskinan Ekstrem di DIY, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp446 Miliar
-
Dokter Spesialis Anak: Orang Tua Perlu Contohkan Hidup Sehat Cegah Anak Kecanduan Gula
-
Bawaslu Sleman Dalami Laporan Politik Uang di Seyegan, 3 Orang Dilaporkan
-
Pemkab Bantul Siapkan Data Anak Sekolah untuk Program Makan Bergizi
-
Ibunda Mary Jane Sambut Hangat Kabar Anaknya Segera Pulang