SuaraJogja.id - Kabar duka datang dari dunia kuliner Sleman, DIY. Legenda Jadah Tempe Sudimah Wiro Sartono atau yang dikenal dengan Mbah Carik meninggal dunia pada Selasa (11/1/2022) petang kemarin.
Lantas siapa yang akan meneruskan usaha jadah tempe legendaris tersebut?
Anak ketiga dari Mbah Carik, Bejo Wiryanto menuturkan bahwa usaha jadah tempe tersebut nantinya tetap akan diteruskan oleh anak dan cucu dari Mbah Carik. Ia menegaskan usaha turun temurun itu akan terus menjadi usaha keluarga saja.
"Ini sudah diteruskan oleh anak dan cucu. Dan Insya allah ini nanti kalau allah ridhoi sampai kapanpun ini akan menjadi bisnisnya usaha-usaha kami," kata Bejo kepada awak media, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Kesulitan Evakuasi Baliho Ambruk di Gejayan, BPBD Sleman Pastikan Tak Ada Korban
Bejo menyampaikan bahwa sesuai dengan amanah dari simbahnya Ngadikem Sastrodinomo usaha jadah tempe miliknya tidak boleh dibuat franchise. Namun harus tetap dikelola oleh keluarganya sendiri.
"Jadah tempe itu amanah dari mbah Ngadikem Sastrodinomo tidak boleh difranchise, harus dikelola oleh keluarga yang jadah tempe," tegasnya.
"Makanya ibu saya itu diberi pesan, 'iki dinggo keluarga, nek wong liyo arep do pengen dodol jadah tempe ajarono sak okeh-okeh e. Men do melu ngerasakke iso duwe rezeki seko pangeran mergo dodol jadah tempe' (ini untuk keluarga, kalau orang lain ingin ikut berjualan ajari sebanyak-banyaknya. Agar semua bisa ikut merasakan dapat rezeki dari jualan jadah tempe). Itu luar biasanya simbah saya," paparnya.
Disampaikan Bejo, sosok Mbah Carik sendiri merupakan generasi ketiga dari usaha Jadah Tempe tersebut. Tokoh pertama merupakan Ngadikem Sastrodinomo.
Saat ini, kata Bejo, anaknya sudah menemukan berbagai inovasi terkait usaha jadah tempe ini. Termasuk dengan jadah frozen yang diperkirakan bisa bertahan lebih lama dari biasanya
Baca Juga: Jelang Putaran Kedua Liga 1, PSS Sleman Sambut 2 Pemain Baru dari Persis Solo
"Dan Alhamdulillah atas izin Allah kemarin anak saya sudah bisa menemukan bahwa penjualan jadah ini sudah bisa dibuat jadah frozen yang bisa tahan sampai 6 bulan," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Bejo juga kembali mengingat tentang petuah ibunya. Khususnya terkait dengan tiga hal yang sudah dikehendaki oleh Allah yakni jodoh, kematian dan rezeki.
Ditambah lagi dengan kejujuran yang harus terus dijunjung tinggi terlebih saat berjualan apapun. Termasuk dalam usaha jadah tempe ini.
"Kalau kamu mau jualan harus jujur apa adanya, jangan ditambahi, jangan dikurangi apapun kamu jujur. Kalau kamu jujur, Allah akan berikan apa yang kamu butuhkan bukan akan diberikan apa yang kamu minta, salah. Tapi pesan ibu itu adalah kamu keluarga itu akan diberikan oleh Allah apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu minta," ujarnya.
Bejo menyampaikan karena masih dalam suasana berduka untuk sementara usaha jadah tempe itu akan tutup terlebih dulu.
"Sementara tutup seminggu. Mungkin lebih, tapi minimal satu minggu," tandasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kenang Sosok Mbah Carik, Gusti Yudha: Dulu Jualnya Hanya Pecel Jadah Tempe Ala Kadarnya
-
Anak Ketiga Mbah Carik: Simbah dan Ibu Saya Senang Berbagi Ilmu Membuat Jadah Tempe
-
Sosok Mbah Carik di Mata Anaknya, Wanita Terhebat di Muka Bumi
-
Mbah Carik Legenda Jadah Tempe Kaliurang Meninggal Dunia di Usia 92 Tahun
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional