SuaraJogja.id - Legenda Jadah Tempe Sudimah Wiro Sartono atau yang dikenal dengan Mbah Carik telah menghembuskan terakhirnya pada Selasa (12/1/2022) petang kemarin. Namun ada perjalanan panjang dari sosok Mbah Carik sebelum akhirnya menyandang predikat sebagai legenda itu.
Anak ketiga dari Mbah Carik, Bejo Wiryanto, yang ditemui di rumah duka, menceritakan sedikit terkait dengan sejarah perjalanan jadah tempe legendaris ibunya itu. Usaha jadah tempe itu sendiri adalah kelanjutan dari usaha neneknya atau ibu dari Mbah Carik dahulu kala.
"Ibu ini (Mbah Carik) melanjutkan perjuangan simbah saya, mbah Ngadikem Sastrodinomo yang adalah atas saran KRAy Hastungkara istri Sri Sultan Hamengku Buwono IX bahwa saat itu ibu dari tahun 1938 ibu diminta untuk jualan jadah tempe dan terus sampai sekarang ini," ujar Bejo kepada awak media, Rabu (12/1/2022).
Bejo menganggap bahwa simbah dan ibunya itu merupakan sosok yang luar biasa. Pasalnya bermula dari simbah Ngadikem Sastrodinomo dulu yang tidak mau berjualan jadah tempe sendiri akhirnya hal baik itu diteruskan oleh Mbah Carik.
Semasa hidupnya, kata Bejo, Mbah Carik tidak segan-segan untuk berbagi ilmu mengani jadah tempe kepada orang-orang. Tujuannya agar banyak orang bisa ikut membuka usaha bersama dirinya.
"Simbah ini jualan jadah tempe tidak mau sendiri, akhirnya dilanjutkan oleh ibu saya. Lalu ibu saya dimasa hidupnya sudah mengajari orang-orang untuk supaya bisa untuk bikin jadah tempe. Jadi ilmu itu oleh ibu saya harus dibagi-bagikan ke orang lain, nggak mungkin ibu saya ini (ilmunya) dipakai sendiri," terangnya.
Benar saja, ilmu yang dibagikan oleh Mbah Carik kepada orang-orang lain itu berbuah manis hingga saat ini. Setidaknya sudah ada puluhan orang yang sekarang hidup dari berjualan jadah tempe itu.
"Alhamdulillah ada 67 orang yang sudah diajari ibu membuat jadah dan tempe, yang sekarang mereka itu hidup dari jualan jadah tempe. Dan alhamdulillah tahun kemarin itu saya koordinir menjadi sentra jadah tempe dan ketuanya saya," ucapnya.
"Karena kadang maaf orang sekarang ilmunya dicuri aja nggak mau, tapi simbah tidak. Sebanyak-banyaknya orang bisa mengambil ilmunya untuk jualan jadah tempe," sambungnya.
Baca Juga: Sosok Mbah Carik di Mata Anaknya, Wanita Terhebat di Muka Bumi
Diberitakan sebelumnya legenda Jadah Tempe Mbah Carik atau dikenal juga dengan Sudimah Wiro Sartono tutup usia pada Selasa (11/1/2022) petang. Mbah Carik yang merupakan generasi kedua penerus usaha jadah tempe di Kaliurang itu meninggal dunia pada usia 92 tahun.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Lurah Hargobinangun Amin Sarjito. Ia menyebut bahwa Mbah Carik meninggal dunia di rumahnya tepatnya di Kaliurang Selatan, RT 4 RW 13, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman.
"Iya benar, Mbah Carik Jadah Tempe meninggal dunia kemarin pukul 18.00 WIB di Kaliurang Selatan, Hargobinangun, Pakem," kata Amin.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di rumah duka, pelayat sudah datang ke sana sejak sekitar pukul 10.02 WIB pagi. Karangan bunga dari berbagai pihak mulai dari Bupati Sleman, Sekda dan lainnya juga telah ada di sekitar rumah duka.
Jenazah sendiri akhirnya diberangkatkan menuju peristirahatan terakhir pada pukul 11.50 WIB. Berdasarkan informasi yang diterima mendiang Mbah Carik disemayamkan di Makam Mayang Sekar tepatnya di Kaliurang Timur, Hargobinangun.
Berita Terkait
-
Sosok Mbah Carik di Mata Anaknya, Wanita Terhebat di Muka Bumi
-
Mbah Carik Legenda Jadah Tempe Kaliurang Meninggal Dunia di Usia 92 Tahun
-
Menjelang Tahun Baru, Penginapan di Kaliurang Habis Dipesan
-
Bacok Korban Dua Kali, Pelaku Klitih di Jalan Kaliurang: Celurit Bikin Sendiri
-
Pelaku Klitih di Jakal Dicokok, Ini Tampang Tersangka dan Sajam yang Dipakai Menganiaya
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal
-
Ijazah Jokowi Belum Kelar, KPU Malah Bikin Aturan Baru yang Bikin Publik Geram
-
Cara Cerdas Jogja Atasi Darurat Sampah: Sisa Makanan Jadi Pakan Ternak, Tiap Warga akan Diberi Ember
-
Tak Mau Euforia, Pelatih PSS Sleman Ungkap Prioritas Utama Setelah Kalahkan Persiba