SuaraJogja.id - Jajaran Polsek Mlati berhasil mengamankan dua orang pemuda berinisial EP (24) warga Kasihan, Bantul dan AAW (29) warga Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Hal itu sebagai tindak lanjut atas kepemilikan senjata tajam yang diduga hendak digunakan untuk melakukan tindakan penganiayaan.
Kapolsek Mlati Kompol Tony Priyanto menuturkan aksi kedua pelaku itu terungkap saat pelaku datang bersama dua orang temannya ke TKP tepatnya di wilayah Sendangadi, Mlati pada malam tahun baru lalu. Mereka diketahui bertujuan mencari seseorang untuk klarifikasi sebuah masalah yang berkaitan dengan teman perempuan salah satu pelaku.
"Saat klarifikasi justru malah terjadi kesalahpahaman antara mereka (pelaku dan korban)," ujar Tony kepada awak media, Kamis (13/1/2022).
Dari situ, kedua pelaku mengambil senjata tajam yang diketahui sudah dipersiapkan dari rumah. Pelaku EP mengambil sebilah kapak sedangkan AAW bersenjatakan besi ulir sepanjang 40 centimeter.
Baca Juga: Pasutri di Medan Berlumur Diduga Dianiaya, Begini Kata Polda Sumut
EP lalu memukulkan kapak yang dibawanya itu ke pagar sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Seseorang yang diajak untuk klarifikasi tadi kemudian merasa ketakutan dan memilih lari.
"Sebelumnya mereka sudah janjian di lapangan, kebetulan kita melaksanakan patroli di situ. Ada korban yang ketakutan akan dilakukan penganiayaan kemudian warga juga datang," ujarnya.
Lebih lanjut warga tersebut sempat lari ke Balai Kalurahan untuk mencari pertolongan ke petugas. Seba ia ketakutan karena akan dipukul dengan Kapak.
Disampaikan Tony, dari laporan warga itu polisi langsung bergerak menyisir lokasi kejadian. Kedua pelaku yang masih berada di sekitar TKP sempat mencoba menghilangkan barang bukti.
"Si tersangka mencoba menghilangkan barang bukti dengan dilempar di selokan," ucapnya.
Namun tidak lama, setelah pencarian oleh petugas dibantu sejumlah relawan barang bukti tersebut berhasil ditemukan.
Berita Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu