Ia menilai pandangan childfree itu merupakan suatu hal yang justru tidak sesuai dengan fitrahnya. Dalam hal ini adalah manusia yang berpasangan dan akhirnya memiliki anak atau keturunan.
Pria yang berdomisili di Kalikepek RT 33 RW 15 Giripeni, Wates, Kulon Progo itu percaya memiliki anak itu semakin melengkapi keutuhan sebuah rumah tangga. Anak juga digadang-gadang akan mewarisi seluruh apa yang telah diusakan orang tuanya selama masih hidup.
"Anak itu tidak hanya hubungan dunia saja tapi sampai ke akhirat. Jadi amal jariah orang tuanya, doa yang tidak akan terputus sampai akhir zaman adalah anak soleh salah satunya," ungkapnya.
Berdasarkan landasan pemikiran itu, Guru Bimbingan Konseling (BK) di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta ini pun tidak berpikir dua kali lagi untuk memiliki seorang anak nanti bersama pasangannya kelak. Sebab bukan, lanjutnya anak bukan hanya soal duniawi tapi lebih dari itu.
Baca Juga: Soroti Kerusakan di Jalan Perwakilan, Forpi Jogja Minta OPD Awasi Parkir di Lokasi Setempat
"Iya sudah mantap (ingin memiliki anak). Mikirnya tidak hanya di dunia tapi sampai ke akhirat," imbuhnya.
Pria yang memiliki latar belakang pendidikan Bimbingan Konseling di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menilai konsep childfree secara psikologis bahwa konsep ini muncul akibat dari anak yang memiliki luka batin. Kondisi keluarga yang jauh dari kata ideal membuat anak tidak mendapatkan kasih sayang yang diharapkan.
"Kenapa luka batin yang menjadi cikal bakal adanya pandangan childfree karena anak itu menderita waktu kecil, orang tuanya itu broken, coba kalau orang tuanya itu bahagia dan mengajarkan kalau berkeluarga itu seperti ini," paparnya.
Menurutnya childfree adalah wujud kebebasan sebagai manusia yang utuh dan tidak harus terikat dengan norma-norma tertentu. Seperti salah satunya yaitu memiliki anak.
"Tapi kembali lagi, memiliki keturunan itu sudah ada tuntunannya. Sudah ada fitrahnya," imbuhnya.
Baca Juga: Capaian Vaksin Anak 81,5 Persen, Dinkes Jogja Targetkan Dosis 2 Selesai Februari
Pengaruh Budaya Barat
Psikolog Univeritas Gadjah Mada (UGM), Sutarimah Ampuni menilai ada banyak faktor yang tidak bisa dilepaskan begitu saja terkait munculnya pemikiran Childfree. Di antaranya adalah value atau nilai dari seorang individu itu sendiri terkait dengan kebebasannya.
Ia menyebut bahwa nilai-nilai mengenai kebebasan masyarakat Indonesia saat ini semakin menyerupai nilai yang dimiliki atau dianut oleh budaya orang-orang di negara barat. Hal itu dapat dilihat dari misalnya mengenai penghargaan atau penerimaan atas keberagaman orientasi seksual hingga kepercayaan yang dianut.
“Ini sama dengan childfree, intinya adalah mengenai kebebasan individu. Kebebasan untuk memilih, menentukan, ‘aku mau seperti apa’ itu kan semakin di-acknowledge. Munculnya ya itu penghargaan akan kebebasan individual,” kata Sutarimah saat dihubungi SuaraJogja.id.
Menurutnya saat ini orang-orang lebih terbuka terhadap segala macam nilai yang hadir di tengah masyarakat. Tidak menutup kemungkinan bahwa nilai-nilai yang muncul itu kemudian diadopsi sebagai sebuah pemahaman sesuai dengan kondisi yang dirasakan.
“Jadi kayak misalnya itu tadi, lebih kepada pergeseran nilai dan tentu saja juga faktor pendidikan ya, artinya orang lebih terbuka terhadap segala macam value. Kemudian terinformasi mengenai beragam value yang ada di luar sana gitu sehingga orang menjadi mengadopsi pemahaman itu,” ujarnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY