SuaraJogja.id - Tiga video ombak Bono dari tiga orang berbeda, yang belakangan diketahui diambil di lokasi dan waktu yang sama, tengah viral di media sosial. Saking viral-nya, video tersebut sampai masuk media Australia, tetapi untuk bencana alam lain, yang juga sedang ramai diperbincangkan, yakni tsunami Tonga.
Video ombak Bono itu dimasukkan dalam video berita yang diunggah kanal YouTube 9 News Australia, Minggu (16/1/2022). Terlihat dua pembawa acara berita tengah melaporkan kabar terkini tentang tsunami Tonga.
Mulanya ditayangkan rekaman detik-detik letusan gunung api bawah laut yang memicu tsunami di Tonga, yang diambil dari satelit Himawari-8 milik Jepang.
Kemudian, rekaman berikutnya yang turut ditayangkan dalam berita tsunami Tonga itu adalah ketika dua pria dan satu wanita tergulung ombak Bono.
Ketika video diputar, terdengar salah satu pembawa acara berita mengatakan, "Video yang menghebohkan ini menunjukkan dampak dari..."
Lalu rekannya memotong untuk memberi tahu bahwa narasumber dari Salt Lake City, AS yang memiliki suami di Tonga telah terhubung untuk diwawancarai.
Tak diketahui pasti maksud dari disertakannya video ombak Bono dalam berita tsunami Tonga tersebut--entah untuk ilustrasi atau tujuan lain--tetapi tampaknya mereka mengira video ombak Bono adalah dampak dari tsunami Tonga.
Adanya video tersebut di kanal YouTube media Australia pun tertangkap mata warganet Indonesia dan cukup ramai dikomentari di media sosial.
Di sisi lain, sebelumnya Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno telah mengatakan bahwa tsunami akibat erupsi gunung api bawah laut di Tonga, Pasifik pada Sabtu (15/1/2022) tidak sampai ke wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kabar Baik, Belum ada Laporan Korban Massal akibat Tsunami di Tonga
Tsunami Tonga tidak saja menyapu negara-negara kecil di Pasifik, tetapi juga sampai ke Amerika Serikat dan Jepang.
"Berdasarkan hasil observasi muka laut yang dilakukan oleh BMKG, letusan gunung api tersebut tidak menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia," kata Setiyo sebagaimana dikutip dalam keterangan pers BMKG yang diterima di Jakarta, Minggu (16/1/2022).
Citra satelit menunjukkan, gunung itu memuntahkan gumpalan asap ke udara dan membuat langit di atas Tonga menjadi gelap karena abu. Letusan gunung api tersebut memicu penyampaian peringatan tsunami di Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Berita Terkait
-
Kabar Baik, Belum ada Laporan Korban Massal akibat Tsunami di Tonga
-
Australia Sebut Tak Ada Korban Massal Usai Tsunami Tonga, Pesawat Pengintai Bakal Dikirim
-
Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Jadi Penyebab Tsunami Lebih dari 1 Meter Tonga
-
Tsunami Tonga Tak Sampai ke Indonesia
-
Tak Ada WNI Jadi Korban Tsunami Tonga, Kemenlu Imbau Tetap Waspada
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik