SuaraJogja.id - Waktu menatap layar makin meningkat di masa pandemi Covid-19. Entah karena pekerjaan, pendidikan, ataupun hiburan, masalah yang ditimbulkan dari kebiasaan tersebut perlu diwaspadai.
Rutinitas ini membawa dampak yang buruk bagi kesehatan mata. Meningkatnya waktu paparan terhadap layar gawai pun mendatangkan yang namanya Computer Vision Syndrome (CVS) atau gangguan sindrom mata.
"Saat kita menghabiskan lebih banyak waktu di layar digital termasuk laptop, ponsel, tablet, e-reader, dan bahkan televisi, mata kita memiliki peningkatan waktu paparan yang tidak proporsional ke layar ini yang penuh dengan konsekuensi merugikan yang cukup besar," kata Dr Tushar Grover, Direktur Medis di Vision Eye Centre, New Delhi, India.
Dilansir Indian Express, Senin, gejala dari gangguan sindrom mata di antaranya adalah mata tegang, sakit kepala, penglihatan kabur atau penglihatan ganda, mata kering bahkan hingga sakit leher dan bahu.
"Bahkan terkadang dapat menyebabkan gangguan pada pola tidur dan kesulitan konsentrasi," kata Grover.
Grover mengatakan, menatap layar yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan sindrom mata sehingga menyebabkan gerakan mata serta pemfokusan memerlukan upaya tambahan dari otot mata dan sistem penglihatan.
"Saat kita asyik dengan layar, kita cenderung lebih sedikit berkedip yang menyebabkan mata kering dengan konsekuensi terkait. Orang yang menyentuh 40 tahun), khususnya, harus lebih banyak bekerja karena lensa alami mereka menjadi kurang fleksibel," ujarnya.
Gangguan sindrom mata tak hanya menyerang seseorang dengan mata normal, tapi juga yang berkacamata. Bagi mereka yang sudah memiliki gangguan mata, harus lebih berhati-hati saat menatap layar.
"Penggunaan gawai terutama di rumah, sering dikaitkan dengan postur tubuh yang tidak tepat dan pencahayaan rumah yang tidak tepat. Seseorang dipaksa untuk menundukkan kepalanya, tidak hanya memperparah ketidaknyamanan pada mata tetapi juga menyebabkan sakit punggung dan leher," kata Grover.
Baca Juga: Mengenal Jadwal Tidur Baik dan Buruk Lewat Buku "Jangan Tidur Sore Hari!!!"
Untuk mencegah terjadinya gangguan sindrom mata, Grover memberikan beberapa saran. Pertama, mengurangi atau membatasi durasi menatap layar.
Kedua, tempatkan komputer atau gawai lainnya di ruangan yang cukup terang. Kemudian perhatikan juga jarak antara gawai dan mata, tidak boleh terlalu dekat ataupun jauh.
Selain itu, gunakan kacamata dan lensa yang dapat menyaring sinar biru dan memberikan perlindungan UV.
Terakhir adalah menerapkan metode 20-20-20 yang berarti setiap 20 menit, seseorang yang menatap layar harus melihat sejauh 20 kaki setidaknya selama 20 detik.
"Ini memberi mata istirahat yang sangat dibutuhkan secara teratur," ujar Grover. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Mengenal Jadwal Tidur Baik dan Buruk Lewat Buku "Jangan Tidur Sore Hari!!!"
-
Inilah yang Terjadi pada Tubuh Setelah Berhenti Minum Alkohol Selama Sebulan
-
Tiap Hari Bekerja Menatap Layar, Wanita Ini Tidak Bisa Menangis Lagi!
-
Ini Lensa Kacamata Untuk Kurangi Kelelahan Akibat Terlalu Lama Menatap Layar Gadget
-
Pentingnya Menjaga Kebutuhan Tidur Anak di Masa Pandemi
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD