Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Januari 2022 | 18:22 WIB
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)

Terkait dengan NS1 sendiri, lanjut Eko, sudah didistribusikan ke seluruh fasyankes yang ada. Baik di puskesmas maupun rumah sakit swasta dan negeri.

Di samping itu, Dinkes Kulon Progo juga memberikan pembekalan kepada para dokter dalam hal pengetahuan terkait demam berdarah itu sendiri. Tujuannya agar dokter yang bertugas dapat dengan segera mendiagnosis potensi kemunculan penyakit tersebut.

"Apalagi sekarang ada Covid-19 jadi mungkin ini kewaspadaan di masyarakat harus ditingkatkan. Karena memang gejalanya demam dan hampir sama dengan Covid-19," jelasnya.

Tidak hanya di situ saja, penanganan medis pun juga menjadi perhatian dalam kasus DBD ini. Khususnya terkait dengan peningkatan kapasitas rumah sakit rujukan untuk kasus DBD.

Baca Juga: Sebanyak 112 Warga di Kabupaten Bojonegoro Sakit Demam Berdarah, Dua Pasien Meninggal

"Kemudian untuk sistem rujukan kita juga meningkatkan karena terutama untuk kasus-kasus DBD ini sebaiknya dirawat di rumah sakit yang punya kapasitas ICU," tandasnya.

Load More