SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja terus mendorong setiap wilayah untuk membentuk Kampung Sayur. Program tersebut efektif untuk memenuhi ketersediaan pangan serta mencukupi kebutuhan nutrisi warga melalui hasil yang ditanam.
Bahkan di sejumlah wilayah hasil dari kampung sayur digunakan untuk membantu kecukupan gizi anak-anak agar terhindar dari stunting. Tahun 2022 DPP Kota Jogja akan menambah empat kampung sayur lagi sehingga total jumlah kampung sayur di Kota Yogyakarta mencapai 119 kampung.
Kepala DPP Kota Jogja Suyana menyampaikan, adanya program Kampung Sayur dan Lorong Sayur ini sangat membantu warga Kota Jogja dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan menanam sayuran dan buah di rumah masing-masing. Untuk pembentukan empat kampung sayur baru di tahun 2022, pihaknya masih melakukan pemetaan dan pendampingan wilayah mana yang siap.
Adanya kampung sayur, lanjutnya, juga untuk mencegah bertambahnya warga Jogja yang mengalami berat badan berlebih atau obesitas. Ini lantaran jarang mengonsumsi makanan yang mengandung serat serta nutrisi.
Baca Juga: Harga Gula Naik, Segini di Kota Jogja
“Penyakitnya orang Jogja itu satu diantaranya adalah obesitas, karena kurangnya nutrisi dan serat. Maka yang harus dilakukan adalah mereka harus banyak makan-makanan yang tercukupi nutrisi dan seratnya, salah satunya dari sayur dan buah,” jelasnya, Rabu (19/1/2022).
Selain itu, tingkat konsumsi sayur di Kota Jogja juga meningkat saat pandemi. Itu sesuai dengan target DPP Kota Jogja yakni meningkatkan jumlah kampung sayur agar masyarakat terbiasa makan sayur.
"Tingkat konsumsi sayur di Kota Jogja saat pandemi meningkat, sesuai dengan target kami yakni meningkatkan jumlah kampung sayur agar masyarakat terbiasa makan sayur," terangnya.
Pihaknya ingin meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi masyarakat Kota Jogja dengan jumlah kalori sebanyak 2.500 kalori per hari dan ini sudah terpenuhi.
"Target kami adalah orang makan sayur agar kalori mereka tercukupi, gizi mereka tercukupi dan menurunkan tingkat stanting,” ujarnya.
Baca Juga: Belum Genap Sebulan Diresmikan Wali Kota Jogja, Fasilitas Jalan Perwakilan Rusak
Menurut dia, ketersediaan pangan di Kota Jogja sudah tersedia. Adanya perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan. Oleh karena itu, peningkatan kampung sayur dan lorong sayur sangat penting di masa sekarang.
“Di Kota Jogja kampung sayur dan lorong sayur bisa menyuplai masyarakat untuk ketersediaan pangan. Alhamdulillah antusias menanam pangan di Kota Jogja masyarakatnya senang diajak menanam apalagi di masa pandemi saat ini, sebagai pelarian kebosanan yang paling mudah adalah menanam,” katanya.
Ia berharap, ketersediaan pangan ini terus dijaga dan menjadi kebiasan masyarakat. Disamping itu, saat panen warga bisa saling memberi hasil panennya kepada tetangga atau diperjual belikan agar menambah perekonomian mereka.
“Ketika mereka sudah menghasilkan panen buah ataupun sayur, sekitar 30 persen dijual sisanya 70 persen dikonsumsi sendiri atau dibagi-bagikan secara sosial kepada lingkungannya apalagi di masa pandemi saat ini. Salah satunya diberikan ke dapur umum ini disuplai dari kampung sayur,” ujarnya.
Berita Terkait
-
7 Tanaman Obat untuk Diabetes Tipe 2 yang Terbukti Ampuh Menurut Riset Kesehatan
-
Fakta Mengejutkan Efek Samping Pare untuk Diabetes yang Jarang Diketahui
-
PESBEVI Gelar Webinar Bahaya Komplikasi Kaki Diabetik, Wamenkes Dante Diminta Ini
-
Tak Cuma Gula, Nasi dan Tepung Juga Biang Keladi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Penderita Diabetes Wajib Tahu! 8 Buah Ini Cocok Dikonsumsi
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja