Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 25 Januari 2022 | 20:18 WIB
Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. (ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as)

Langkah itu ditempuh Inggris satu hari setelah AS mengatakan telah memerintahkan anggota keluarga para diplomatnya untuk pergi meninggalkan Ukraina.

Diplomat-diplomat AS diperbolehkan tetap berada di negara itu secara sukarela.

Juru bicara kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menuding negara-negara Barat bersikap "histeris" dan menyebarkan informasi yang "dibubuhi dengan kebohongan".

"Kita melihat pernyataan-pernyataan dikeluarkan oleh Aliansi Atlantik Utara soal penguatan, penarikan pasukan serta sumber daya ke sisi timur. Semuanya ini mengarah pada fakta bahwa ketegangan sedang meningkat," katanya.

Baca Juga: Perundingan Rusia-AS: Sergey Ryabkov Ngotot Barat Harus Hentikan Ekspansi NATO

"Kejadian ini tidak berlangsung karena apa yang kami, Rusia, lakukan. Ini semua terjadi akibat apa yang NATO dan AS sedang lakukan dan akibat informasi yang mereka sebarkan."

Load More