SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta akan memperketat kebijakan pariwisata. Kebijakan ini diberlakukan seiring melonjaknya kasus COVID-19 di DIY.
Apalagi saat ini varian baru Omicron terindikasi sudah masuk ke DIY. Sebanyak 37 sampel warga DIY ditemukan probable Omicron dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) S Gene Target Failure (SGTF).
"Ya sampai saat ini belum ada rencana pembatasan wisatawan, tapi kebijakan pariwisata akan diperketat," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di sela-sela pelaksanaan Vaksinasi Merah Putih di Taman Pintar Yogyakarta, Sabtu (29/01/2022).
Menurut Heroe, berdasarkan prediksi epidemiolog akan terjadi lonjakan kasus Omicron selama 45 hari kedepan. Setelah kurun waktu tersebut, diperkirakan kasus akan kembali turun.
Padahal jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta terus mengalami peningkatan saat ini. Tanpa adanya upaya penekanan kasus COVID-19, maka kekhawatiran gelombang ketiga pandemi akan benar-benar terjadi.
Karenanya Pemkot meminta pengelola wisata, hotel, restoran dan retail melakukan pengetatan protokol kesehatan (prokes) agar potensi penularan tidak semakin meluas. Selain itu bus-bus wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta pun masuk ke Terminal Giwangan terlebih dahulu untuk skrining.
"Kita akan berupaya tekan [penambahan virus] selama 30 hari kedepan agar wisatawan yang masuk dipastikan sehat. Bus harus masuk ke Giwangan karena kami ingin momentum pemulihan dan kebangkitan [ekonomi] tidak terganggu, satu-satunya cara dengan memperketat prokes serta vaksinasi," tandasnya.
Heroe menambahkan, Pemkot juga terus melakukan percepatan vaksinasi, baik untuk booster maupun bagi anak usia 6-11 tahun serta lanjut usia (lansia). Sebab capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta untuk usia dewasa sudah lebih dari 100 persen.
Khusus booster yang digelar sejak awal bulan, hingga saat ini capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta sudah mencapai 45 persen untuk lansia. Pemkot akan menambah 11 rumah sakit dan empat klinik untuk vaksinasi booster untuk umum.
"Rata-rata layanan mencapai 300 sasaran setiap titik per hari untuk booster," jelasnya.
Sementara Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) DIY, Aditya Suryadinata mendukung upaya percepatan booster bagi warga DIY, termasuk bagi karyawan retail. Sebab sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang peningkatan penjualan di toko-toko retail
"Kita harapkan booster dari pemerintah ini menjangkau lebih banyak masyarakat untuk memastikan kesehatan masyarakat saat ada ancaman omicron," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
BNI Indonesias Horse Racing 2025 Sukses Kolaborasikan Hiburan dan Pariwisata
-
"Energizing Tourism": Menyalakan Semangat Baru Wisata Indonesia Melalui Energi dan Gerak
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
RI Ajak Kolaborasi di Forum CAP-CSA untuk Pariwisata di Tengah Ketidakpastian Global
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan