SuaraJogja.id - Generasi muda membutuhkan kecakapan–kecakapan khusus yang jauh berbeda untuk menghadapi masa depan. Kecakapan ini diperlukan agar mereka dapat beradaptasi, berkompetisi, bahkan menjadi talenta unggulan.
Hal itu mengemuka dalam ajang daring Future Fest bertajuk “Think Future, Act Nature”, Sabtu (29/12022). Acara ini merupakan gelaran Future Skills, Pijar Foundation, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Future Fest menjadi acara puncak sekaligus penutup dari rangkaian Future Skills Class ke-4, perkuliahan online sekaligus program inkubasi yang berlangsung sejak Agustus 2021.
Direktur Eksekutif Future Skills, Ageng Sajiwo, menjelaskan bahwa rangkaian acara Future Skills ini membekali para talenta muda agar bisa beradaptasi dan berdaya saing di era disruptif. “Tujuannya agar para talenta muda menjadi terampil dan mahir menggunakan skill yang dibutuhkan di masa mendatang,” kata Ageng.
Future Skills Class ini pun diselenggarakan untuk menjadi inkubator pengembangan mahasiswa. “Kami menggandeng 45 mitra kolaborator dari beragam bidang seperti industri, komunitas, dan LSM untuk program ini,” katanya.
Program ini telah diikuti sekitar 11 ribu peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dapat memilih mata kuliah yang akan berguna untuk menghadapi masa depan.
Mata kuliah itu antara lain kewirausahaan sosial, kepemimpinan, lingkungan, hingga industri kreatif. Setiap perkuliah diisi oleh narasumber yang berpengalaman dan memiliki ilmu praktis sesuai bidang mereka.
“Untuk mahasiswa peserta pelatihan ini, hasil pembelajaran dapat dikonversi menjadi nilai SKS yang dapat ditransfer kepada universitas masing-masing,” kata Ageng.
Untuk memberi gambaran terhadap situasi saat ini dan di masa depan, terutama di bidang industri kreatif, Future Fest menghadirkan pengisi acara spesial yakni berbasis Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan.
Teknologi itu hadir sebagai MC bernama Fumina dan dalam penampilan komedi tunggal atau stand up comedy. “Stand up comedy dengan teknologi AI ini adalah yang pertama di Indonesia,” kata Ageng.
Baca Juga: Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi
Di acara yang dapat diikuti di kanal YouTube Future Skills Indonesia ini, sejumlah mentor dan perwakilan peserta memaparkan pengalaman mereka mengikuti rangkaian proses perkuliahan selama enam bulan.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka, memberikan apresiasi atas program ini karena telah meningkatkan keterampilan generasi muda. “Future Skills merupakan program yang perlu terus didukung. Sebab di masa mendatang, banyak tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan optimis oleh generasi muda,” tutur Ferro.
Mengingat kemajuan teknologi semakin cepat berkembang, Ferro berharap Future Skills dapat menjadi referensi terpercaya untuk menjawab tantangan di masa depan.
“Melalui tema yang mengolaborasikan kemajuan teknologi di era disrupsi, program ini akan terus berperan dalam pengembangan sumber daya manusia dan mengoptimalkan sumber daya alam,” tuturnya.
Penggagas kuliah Future Skills, Pratikno, berharap program Future Skills terus berlanjut. “Kita perlu melanjutkan dengan cakupan isu lebih luas dan jangkauan partisipan lebih banyak. Sebab tantangan masa depan makin kompleks dan diwarnai ketidakpastian,” kata Menteri Sekretaris Negara ini.
Namun di tengah situasi masa depan yang tak menentu, ia yakin selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan. “Perkembangan teknologi sangat pesat, terutama Revolusi 4.0 teknologi digital, yang memberi tantangan dan celah baru,” kata dia yang hadir dalam avatar digital.
Berita Terkait
-
Soal Fenomena Main Hakim Sendiri, Sosiolog UGM: Kemampuan Mengendalikan Diri Masih Rendah
-
Soroti Perusakan Mobil di Bantul, Sosiolog UGM: Perilaku kolektif Ini Muncul Akibat Teresonansi dari Teriakan
-
Nilai Aset Tanah Kementerian Keuangan di 12 Kampus Negeri Berstatus PTNBH Bernilai Rp 161,30 Triliun
-
Soroti Koruptor di Bawah Rp50 Juta Tak Perlu Penjara, Pukat UGM: Dampak Korupsi Selalu Lebih Tinggi dari Nominal
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih
-
Tak Hanya Siswa, Guru SMP Ikut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sleman, Ternyata Ini Alasannya