SuaraJogja.id - Uni Emirat Arab (UAE) mencegat dan menghancurkan tiga pesawat nirawak (drone) yang memasuki wilayah udaranya di atas kawasan tak berpenghuni pada Rabu (2/2) pagi, kata kementerian pertahanan UAE.
Pusat bisnis dan wisata itu telah menghadapi sejumlah serangan dalam beberapa pekan terakhir yang dilancarkan kelompok Houthi dukungan Iran di Yaman.
Sebuah rudal ditembakkan pada Senin selama kunjungan Presiden Israel ke negara Teluk itu.
Kemenhan UAE di Twitter mengatakan pihaknya "siap menghadapi setiap ancaman" dan mengambil "semua langkah yang diperlukan" untuk melindungi negara itu dan teritorialnya.
Baca Juga: WNI Disandera Houthi di Yaman, Begini Kondisinya Saat Ini
Houthi mengakui tiga serangan terakhir terhadap UAE, termasuk satu serangan pada 17 Januari yang menewaskan tiga orang di Abu Dhabi, namun belum mengumumkan tentang operasi yang baru.
Serangan drone pada Rabu diklaim oleh sebuah kelompok kurang dikenal yang menyebut diri mereka sebagai "Brigade Janji Sejati", menurut SITE Intelligence Group yang berbasis di Amerika Serikat.
Kelompok itu pernah mengakui serangan pada Januari 2021. Mereka mengatakan meluncurkan drone pada Arab Saudi, pemimpin koalisi yang beranggotakan UAE, dan terlibat di Yaman.
Houthi telah memfokuskan serangan rudal lintas perbatasan dan peluncuran drone di Arab Saudi dalam konflik yang telah berlangsung tujuh tahun itu.
Namun, bulan lalu Houthi memperluas serangannya ke UAE setelah pasukan Yaman yang didukung UAE ikut bertempur melawan mereka di kawasan penghasil minyak itu.
Baca Juga: Seorang WNI Disandera Milisi Houthi Yaman, Begini Kondisinya
Pada Selasa, AS mengatakan sedang mengerahkan jet-jet tempur untuk membantu UAE yang mendapat sejumlah serangan, salah satunya menyasar pangkalan militer AS di sana.
Perang Yaman dianggap sebagai perang proksi antara kelompok Sunni Arab Saudi dan kelompok Syiah Iran. Koalisi mulai terlibat pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah Yaman dari ibu kota Sana'a.
Menteri luar negeri Iran membahas krisis Yaman dengan mitranya dari UAE lewat telepon pada Rabu.
UAE mengurangi secara besar-besaran kehadiran militernya di Yaman pada 2019 di tengah kebuntuan dan ketegangan kawasan yang meningkat dengan Iran.
Namun mereka memegang kekuasaan lewat pasukan lokal yang dipersenjatai dan dilatih. Mereka juga ikut bergabung dalam serangan-serangan udara yang dilancarkan koalisi.
Berita Terkait
-
Serangan Drone Gaza: Israel Targetkan 2 Operator, 1 Tewas
-
Houthi Ancam Serang Israel Jika Gaza Diserang Lagi!
-
Indonesia-Turkiye Sepakat Joint Venture Buat Pabrik Drone di Dalam Negeri
-
Houthi Ancam Serang Israel Jika Serangan ke Gaza Berlanjut
-
Canggih! Petani di Desa Jatiluwih Bali ini Bertani dengan Drone
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga