SuaraJogja.id - Berikut ini pembahasan mengenai lima hewan langka yang ada di Indonesia. Kelangsungan hidup hewan-hewan tersebut terancam karena beberapa hal. Salah satunya akibat dari agresifnya manusia dalam membuka hutan untuk dijadikan lahan produktif.
Ancaman terhadap hewan semakin terlihat nyata ketika hutan mulai tak perawan lagi. Hutan yang selama ini jadi tempat tinggal yang nyaman menjadi tak lagi aman.
Situasi diperparah dengan adanya perburuan hewan untuk diperjualbelikan secara ilegal. Sudah banyak kasus yang ditangani kepolisian tentang perdagangan hewan langka yang dilindungi.
Dari data tahun 2015-2017 yang dirilis di Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 15 hewan langka di Indonesia. Satwa tersebut terancam punah karena jumlahnya terus berkurang.
Satwa tersebut di antaranya Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Badak, Banteng, Owa, Orang Utan, Bekantan, Komodo, Jalak Bali, Babi Rusa, Maleo, Anoa, Elang, Tarsius dan Monyet Hitam Sulawesi.
Dari daftar tersebut, dalam artikel ini akan dibahas lima hewan langka yang terancam punah di Indonesia. Berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera termasuk hewan langka yang terancam punah di Indonesia. Harimau Sumatera ini merupakan satu-satunya spesies harimau yang masih bertahan di Indonesia. Sementara Harimau Jawa dan Harimau Bali sudah dinyatakan punah.
Harimau Sumatera ini semakin langka karena adanya penggundulan hutan di Sumatera. Ada banyak hutan perawan yang dibuka untuk dijadikan lahan produktif, seperti perkebunan sawit dan penambangan liar.
Baca Juga: Heboh Video Harimau Sumatera Berkeliaran di Pasaman Barat, BKSDA Sumbar Turun Tangan
Sering terjadi kasus antara Harimau Sumatera dan pekerja tambah atau perkebunan. Alhasil, beberapa kali harimau ditemukan masuk dalam perangkap yang dibuat manusia. Kasus ini harus jadi pelajaran ke depan agar Harimau Sumatera tak menyusul Harimau Jawa dan Bali.
2. Owa Jawa
Owa Jawa termasuk dalam hewan langka di Indonesia yang terancam punah. Bentuk dan warnanya yang unik membuat Owa Jawa kerap diburu untuk diperjual belikan secara ilegal.
Dari data yang dirilis BPS tahun 2017, ada 492 ekor owa jawa yang masih terpantau. Owa Jawa yang masih bertahan wajib dikembangbiakkan dengan bantuan manusia agar populasinya kembali naik, sebelum dilepas-liarkan kembali.
Mengutip Orami, sebagian besar Owa Jawa ini berada di hutan provinsi Banten dan Jawa Barat. Namun ada juga yang ditemukan di Jawa Tengah.
3. Maleo
Berita Terkait
-
Ngeri, Harimau Sumatera Kembali Resahkan Warga Agam
-
Ada Jejak Kaki Harimau Sumatera di Palembayan Agam, BKSDA Sumbar Pasang Kamera Jebak
-
Viral, Ekskavator Mau Perluasan Lahan Sawit Dihadang Harimau, Warganet: Sedih Banget
-
Harimau Berkeliaran di Pasaman Barat, Penumpang Bus NPM Nyaris Pingsan
-
Heboh Video Harimau Sumatera Berkeliaran di Pasaman Barat, BKSDA Sumbar Turun Tangan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik