Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 05 Februari 2022 | 13:48 WIB
Supriyana berolahraga ringan di sela isolasi mandiri. - (SuaraJogja.id/HO-Supriyana)

Hanya saja, ada yang berbeda dari indra penciuman yang ia dan keluarganya rasakan.

"Saya beli minyak kayu putih kok beda baunya. Istri anak saya juga [mencium aroma] beda. Seperti bau minyak tanah," tuturnya.

Rasa gerah juga ia rasakan kala terkonfirmasi Covid-19 kali kedua.

"Tapi memang Jogja suasananya sedang gerah," ucapnya.

Baca Juga: Terinfeksi COVID-19, Menteri Arifin Tasrif Jalani Isolasi Mandiri

Supri sempat kaget saat kembali dinyatakan positif Covid-19, tepat 29 Januari 2022. Di tanggal itu, sekolah tempatnya mengabdi menjadi sasaran tracing. Usai adanya seorang guru tidak tetap terkonfirmasi positif Covid-19.

"Yang ditracing 29 orang, teman saya 25 orang sudah keluar hasilnya, tapi ada empat yang belum, termasuk saya. Kok lama? padahal tesnya kali pertama," ucapnya, tertawa kecil sesudahnya.

Kemudian, belakangan ia tahu hasil swab tracing muncul di aplikasi Peduli Lindungi. Selanjutnya ditelepon oleh Puskesmas.

"Tidak ada gejala, kemudian saya menjalani isolasi mandiri di rumah. Berbeda rumah dengan istri dan anak saya," terangnya.

Selama menjalani isolasi mandiri ia banyak mengonsumsi makanan bergizi, mengonsumsi suplemen kesehatan, vitamin C, makanan sehat.

Baca Juga: SMA di Sumsel Kembali Terapkan Belajar Daring, Siswa Terinfeksi COVID-19

"Pikiran dibawa santai, pagi gerak di depan rumah," ucapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More