Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 07 Februari 2022 | 19:15 WIB
Sejumlah Basarnas DIY dan warga melakukan evakusi terhadap satu bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kepolisian akan melakukan simulasi pengoperasian bus yang terlibat kecelakaan di Jalan Dlingo-Imogiri, Kabupaten Bantul. Pihaknya sudah mendatangkan teknisi bus dari agen pemegang merek (APM) Mercedes Benz untuk melakukan pengecekan sistem operasi bus yang menewaskan 13 penumpang tersebut. 

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan bus bernomor polisi AD 1507 EH merupakan merk Mercedes Benz yang bisa menampung 47 orang. Bus berangkat dari Solo, Jawa Tengah menuju Bantul dengan kondisi jalanan di Dlingo-Imogiri yang berkelok dan turunan tajam.

"Ya kalau yang tahu tentang teknis mesin kan dari pihak busnya. Hari ini dari (teknisi) Mercedes Benz sudah melakukan pemeriksaan bus dan ke lokasi kejadian. Sehingga kita harap bisa menemukan titik terang dan penyebab dari kecelakaan itu," ujar Ihsan saat konferensi pers di Mapolres Bantul, Senin (7/2/2022). 

Ihsan mengatakan bahwa pihak Mercedes Benz seharusnya menguasai kondisi bus buatannya. Termasuk sistem pengereman di kendaraan itu. 

Baca Juga: Polda DIY Olah TKP di Lokasi Kecelakan Maut Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul

"Kami datangkan (teknisi Mercedes Benz) untuk melihat, apakah remnya berfungsi?, lalu bannya dan mesinnya, itu yang lebih tahu tentunya pihak APM, yakni Mercedes Benz," ungkapnya. 

Ihsan melanjutkan saat ini belum ada laporan detail dari hasil pengecekan. Namun begitu pihaknya akan melakukan simulasi dari pengoperasian bus mengapa samai terjadi kecelakaan. 

"Nanti kita akan lakukan simulasi dengan bus yang sama untuk dilihat dan membuktikan mobil (bus) itu layak atau tidak layak beroperasi," terang Ihsan. 

Ihsan mengatakan pihaknya masih mengumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan penyebab kecelakaan itu. Sedikitnya ada 3 saksi yang sudah diperiksa. 

"Meraka adalah warga sekitar dan juga orang yang melihat langsung saat kejadian. Saat ini baru tiga yang kita mintai keterangan," ujar dia.

Baca Juga: Jasa Raharja Serahkan Santunan ke Korban Kecelakaan Bus Parisiwata di Jalan Dlingo-Imogiri

Dari pemeriksaan saksi, mereka menjelaskan tak mendengar bunyi rem ketika bus menurun di lokasi kejadian. Namun begitu, Ihsan belum mau memastikan apakah sistem pengereman bus yang menjadi penyebabnya. 

Selain itu, Polres Bantul sudah mengirimkan surat pemanggilan kepada PO Gandos Abadi. Nantinya pemeriksaan akan dilakukan mengingat pihak PO yang tiap hari merawat bus. 

"Akan kami pastikan juga apakah mereka mengecek kondisi bus di tempat yang sesuai, atau jangan-jangan di bengkel yang tidak sesuai? Karena pemberlakuan bus ini kan berbeda," ujar dia. 

Ihsan juga memastikan bahwa KIR bus AD 1507 EH masih layak. Termasuk juga STNK serta SIM pengemudi yang masih berlaku. 

"Untuk KIR, STNK, dan SIM masih berlaku. Tapi utnuk penyelidikan kasus yang menentukan dari tim penyidik," ujar Ihsan.

Load More