SuaraJogja.id - Dirresnarkoba Polda DIY Kombes Pol Adhi Joyokusumo menyatakan bahwa peredaran ganja dan pil koplo di tengah masyarakat khususnya yang ada di wilayah DIY masih mengkhawatirkan. Hal itu mengingat harga kedua barang terlarang itu yang terbilang terjangkau di pasaran.
"Kalau untuk DIY ya memang yang paling mengkhawatirkan itu pil koplo dengan ganja karena nilainya harganya masih dijangkau masyarakat bawah," kata Adhi kepada awak media, Selasa (8/2/2022).
Disebutkan Adhi dari kasus yang sering ditemui terkait peredaran atau penyalahgunaan ganja sendiri rata-rata penggunanya berasal dari sejumlah kalangan. Mulai dari anak muda, pelajar hingga mahasiswa.
Dalam beberapa kasus ada pula seniman yang turut mengonsumsi ganja tersebut. Begitu pula dengan sejumlah anak jalanan yang memang masih bisa mendapat akses dari barang tersebut.
Baca Juga: Dilaporkan Pakai Pil Koplo, Muhammad Taufik Dibekuk Saat Main PS di Rental Playstation
"Rata-rata anak muda ya, mahasiswa, pelajar, kadang seniman, anak jalanan. Makanya murah itu. Paling banyak ditemukan itu antara pil koplo dan ganja," ujarnya.
Untuk bisnis ganja di DIY sendiri, kata Adhi juga memang cukup menggiurkan. Hal itu bisa dilihat dari contoh terakhir dari kasus pengungkapan ladang ganja seluas 2 hektare di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.
Ia menyebut harga ganja di Aceh sana hanya kurang lebih berkisar di antara Rp50 ribu-Rp60 ribu per kilogram. Namun saat memasuki wilayah DIY atau diedarkan di Jogja harganya meningkat berkali lipat hingga menembus jutaan rupiah.
"Di sana kurang lebih Rp50-60 ribu segini ini (bungkus kiloan). Sampai sini (DIY) sekitar Rp6-7 juta," ungkapnya.
Diketahui bahwa Ditresnarkoba Polda DIY berhasil membongkar ladang ganja seluas 2 hektare yang bertempat di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan polisi ladang tersebut bernilai hingga Rp14 miliar dengan 20 ribu pohon ganja yang tumbuh di sana.
Baca Juga: Ini Sosok Pemuda Pengedar Pil Koplo di Kalangan Pelajar SMP Jember, Alasannya Mengejutkan
Puluhan ribu pohon ganja tersebut ditanam oleh salah seorang tersangka berinisal H alias AGM. Dari luasan ladang itu diperkirakan total ganja yang bisa diproduksi mencapai 2 ton lebih.
Berita Terkait
-
Serahkan ke Polisi soal Temuan Ladang Ganja di Bromo, Kemenpar: Itu Destinasi Ramah Lingkungan
-
Andien Berduka Pika Meninggal Dunia, Singgung Perjuangan Ibunya Soal Ganja Medis
-
Geger Ladang Ganja di Bromo, Legislator PDIP Soroti Pengawasan Lemah: Ini Alarm Buat Pemerintah
-
Hingga Napas Terakhir: Perjuangan Pika Tuntut Legalisasi Ganja Medis Untuk Pengobatan
-
7 Fakta Mengejutkan Ladang Ganja di Bromo: Skandal di Balik Kawasan Konservasi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!